Bripka Ricky Rizal membantah habis-habisan pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menyebut pistol glock17 yang dipakai Bharada Richard Eliezer untuk menghabisi Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) adalah senjata api miliknya.
Pernyataan ini disampaikan Bripka Ricky Rizal lewat kuasa hukumnya Zena Dinda Defega. Dia menyebut saat Brigadir J dieksekusi di rumah Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pistol miliknya masih tersimpan di dalam tas setelah perjalanan dari Magelang. Tas tersebut juga masih berada di dalam mobil yang diparkir di garasi rumah dinas Ferdy Sambo.
“Bukan, jadi senjata yang dipakai Bharada E itu bukan senjata RR. Karena saat terjadi peristiwa (penembakan) tersebut, Bripka RR itu senjatanya ada di dalam tasnya dan tasnya ada di mobil," kata Zena kepada wartawan Jumat (23/9/2022).
Soal senjata untuk mengeksekusi Brigadir J ini kata Zena juga sudah dituangkan Bripka Rizal dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang saat ini dipegang pihak kepolisian. Dalam BAP itu juga Bripda Ricky juga mengatakan bahwa saat naik ke lantai dua rumah Ferdy Sambo tempat Brigadir J ditembak dia tak membawa apapun.
“Itu tidak benar (memakai senjata Bripka RR) dan sudah berada di setiap keterangan BAP. Sebelum masuk (rumah), Bripka RR sempat ngobrol dengan Romer (ajudan Sambo) di dekat mobil. Dia tidak bawa senjata,” ucap Zena.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mengumumkan Ferdy Sambo sebagai tersangka pada Selasa (9/8/2022) lalu. Mengatakan bahwa Bharada Eliezer menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo dengan menggunakan senjata milik Bripka Ricky Rizal.
"Penembakan terhadap Brigadir J menggunakan senjata milik Bripka RR," kata Listyo Sigit di Mabes Polri, Selasa (9/8/2022) malam.
Sebagaimana diketahui, Bripda Ricky Rizal sempat terseret skenario yang dibuat Ferdy Sambo, namun dirinya justru berbalik melawan eks atasannya tersebut dan bersedia membuka semua rentetan peristiwa pembunuhan itu.
Bripka Ricky memilih membelot setelah dirinya dibesuk sang istri beberapa waktu lalu, hal ini juga tidak terlepas dari langkah yang ditempuh Bharada Eliezer yang sedari awal sudah memilih jujur.
Dalam kasus ini polisi sudah menetapkan lima tersangka utama yakni Ferdy Sambo, Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Putri Candrawathi dan Kuat Ma’ruf.
Dari lima tersangka ini hanya Putri Candrawathi yang belum ditahan. Dia tak ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara sebagaimana tersangka lain, lantaran alasan kemanusiaan. Putri disebut masih mengasuh balitanya yang masih berusia 1,5 tahun.
