Pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kecurangan di Pemilu 2024 bisa menjadi bumerang untuk Partai Demokrat.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai tudingan Presiden RI ke-6 itu blunder. Menurutnya, pernyataan tersebut membahayakan Demokrat jika tidak bisa membuktikan asumsi.
"Sebenarnya kritik yang semacam ini adalah perkara alamiah dalam politik kita, tapi kalau tidak kuat data dan argumen, maka akan menjadi blunder yang cukup luar biasa," ucap Adi Prayitno kepada wartawan, Minggu (25/9).
Ia mengungkap bahwa kecurangan itu pernah terjadi pada masa pemerintahan SBY tahun 2009 silam. Hal itu terbukti, kata Adi, dengan adanya permasalahan terkait Daftar Pemilih Tetap atau DPT.
Menurut Adi, ada sekitar 45 juta masyarakat yang tidak terdaftar sebagai pemilih saat itu. Bukti itu diklaim diperkuat dengan adanya pernyataan sikap dan petisi yang ditandatangani oleh partai-partai oposisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga aktivis demokrasi.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.