Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri menyebut sampai saat ini pihaknya belum memegang bukti yang menjelaskan Gubernur Papua Lukas Enembe sedang sakit.
"Sampai dengan hari ini, KPK belum mendapatkan informasi yang sahih dari pihak dokter ataupun tenaga medis yang menerangkan kondisi saudara LE (Lukas Enembe) dimaksud," kata dia dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa (27/9/2022).
Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi, Ternyata Lukas Enembe Idap Komplikasi: Kakinya Sampai Bengkak, Kalau Dipencet Masuk, Cairan Sudah...
Kata dia, keterangan Lukas yang sedang sakit hanya bersumber dari pernyataan pengacara tersangka saja.
"KPK berharap peran kuasa hukum seharusnya bisa menjadi perantara yang baik agar proses penanganan perkara berjalan efektif dan efisien," ujarnya.
Baca Juga: Minta Seret Istri Ferdy Sambo ke Bui, Pengacara Brigadir J Yakin Kejagung Belum Dapat 'DOA'
Seperti diketahui, Gubernur Papua Lukas Enembe kembali mangkir dari pemeriksaan KPK dengan dalih sakit pada hari ini.
KPK sudah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi terkait pengerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua.
Baca Juga: Benarkah Kakak Asuh Ferdy Sambo Adalah Mantan Kapolri Jenderal Idham Azis? Begini Prediksi Kuatnya!
Sementara itu, Pengacara Lukas Enembe, Stepanus Roy Rening mengklaim bahwa kondisi kesehatan kliennya semakin menurun. Ia mengungkapkan, kaki Gubernur Papua itu sudah mulai membengkak dalam satu dua hari belakangan ini.
"Kondisi kesehatan Gubernur, kondisi menurun, kaki sudah mulai bengkak. Jadi kalau dipencet masuk, artinya cairan sudah tidak bagus. Sewaktu waktu itu berbahaya," katanya kepada awak media pada Senin (26/09/2022).
Baca Juga: Opung Luhut Sebut Orang Non Jawa Jangan Paksakan Diri Jadi Presiden, Orang Ini Nyeletuk: Sungguh-sungguh Ocehan Toilet!
Sementara itu, Juru Bicara Lukas Enembe Muhammad Rifai menjelaskan bahwa Lukas sudah sejak 2018- 2019 sudah sakit dan sudah stroke. Total dia sudah empat kali terkena stroke namun yang bersangkutan mampu bangkit dan kembali memimpin Papua.
"Orang kena stroke paling banyak 3 kali meninggal. Jadi puji Tuhan beliau 4 kali dan masih diberi kekuatan oleh Tuhan untuk kembali memimpin Papua, menjaga Papua dan beliau adalah benteng terakhir NKRI untuk Papua sebenarnya," ucapnya.
Baca Juga: Lukas Enembe Sampai Disentil Presiden Jokowi: Hormati Panggilan KPK!
Rifai menyebutkan, dalam satu tahun terakhir, Lukas sudah menjalani operasi berkali kali. Dari mulai operasi jantung, pankreas dan mata. Bahkan harus rutin melakukan kontrol kesehatan ke Singapura.
"Dalam perjalanan ini kan sakit kemudian sembuh, sakit sembuh. Setahun terakhir setelah beliau melakukan operasi, hingga operasi besar saat itu, yaitu 3 operasi jantung, pankreas dan mata lalu mulai rutin pengobatan sejak tahun 2021 di Singapura secara rutin melakukan terapi," ucapnya.