Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur Anies Baswedan gagal melakukan pembenahan transportasi selama menjabat.
Kegagalan Anies terkonfirmasi dari meningkatnya kemacetan di Jakarta setelah pandemi Covid-19 mulai melandai selama beberapa waktu belakangan. Kemacetan Jakarta juga berimbas pada pencemaran udara di Ibu Kota. Dimana Jakarta sempat beberapa kali bertengger di puncak daftar kota paling berpolusi di dunia berdasarkan situs http://iqair.com
"Gubernur Anies gagal memperbaiki transportasi di Jakarta, terlihat dari kemacetan parah setelah covid mereda dan Jakarta terpolusi sejagat," kata Gilbert dalam keterangannya, Selasa (27/9/2022).
Gilbert bahkan berani menyebut bahwa narasi keberhasilan yang selama ini digembar-gemborkan oleh Anies ternyata tidak sesuai kenyataan. Anies disebut hanya memakai tolak ukur pembangunan fisik bukan pada pembangunan sistem.
"Ukuran yang digunakan lebih ke arah pembangunan fisik seperti pengadaan alat transportasi, bukan pembangunan sistem yang berhasil dan paradigma di masyarakat. Mengutip kata-kata Gub Anies sendiri, kalau sekedar membangun fisik Firaun juga bisa," tuturnya.
Ia menjelaskan, penambahan lajur, armada bus dan integrasi tarif yang dilakukan Anies nyatanya belum mampu memberi hasil yang memuaskan. Bahkan kemacetan pun tak berkurang secara signifikan.
Buruknya pengelolaan transportasi di era Anies ini juga berimplikasi negatif terhadap kualitas udara di Jakarta. Gilbert menyesali karena Jakarta berhasil menyabet predikat sebagai kota terpolusi di dunia.
"Semua tahu Jakarta malah mendapat predikat kota terpolusi di dunia. Polusi itu sumbangan terbesarnya dari transportasi atau mobil dan motor," ujarnya.
Polusi itu diperparah, kata Gilbert, karena kebijakan Anies yang ngawur dengan melebarkan trotoar dan jalur sepeda yang nyatanya tidak berfungsi dengan baik, tapi menelan biaya yang sangat besar.
