Kondisi psikologi Ferdy Sambo diduga terguncang setelah ia dan sang istri ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hal ini disampaikan oleh Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel dalam diskusi di kanal Youtube Irma Hutabarat-Horas Inang.
Reza menilai psikis Ferdy Sambo yang tak stabil terlihat dari perilakunya sekarang ini, seperti melawan Polri setelah pengajuan banding atas pemecatan dirinya dari institusi itu ditolak mentah-mentah.
"Jangan-jangan menutupi kelemahan yang luar biasa, menutupi ketakutan yang luar biasa. Bisa dibayangkan pasti tekanan batinnya juga luar biasa. Bahkan perasaan batinnya seolah-olah sudah mati," kata Reza Indragiri yang dikutip Populis.id Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Minta Seret Istri Ferdy Sambo ke Bui, Pengacara Brigadir J Yakin Kejagung Belum Dapat 'DOA'
Karena kondisi seperti ini, Ferdy Sambo bisa melakukan hal tak terduga dan bisa saja mengakhiri hidupnya. Kata dia, dari penelitian prevelensi pelaku bunuh diri secara persentase di Kepolisian lebih tinggi dibanding masyarakat umum.
"Jangan sampai FS ini mengakhiri hidupnya sendiri. Perilaku FS yang belok kanan belok kiri jangan-jangan sebuah penanda bahwa yang bersangkutan tidak stabil," ujarnya.
Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi, Ternyata Lukas Enembe Idap Komplikasi: Kakinya Sampai Bengkak, Kalau Dipencet Masuk, Cairan Sudah...
Ia juga menilai kalau sikap Ferdy Sambo cenderung inkonsisten, awalnya dia mengaku siap bertanggung jawab atas pembunuhan Brigadir J dalam surat terbukanya beberapa waktu lalu. Tapi setelah dipecat, dia justru berusaha melakukan perlawanan dan menolak berbagai sanksi yang dijatuhkan kepadanya.
"Itu tak sinkron, tidak stabil. Sehingga kita punya alasan untuk mengingatkan teman-teman di Kepolisian, jaga FS baik-baik. Jangan sampai melakukan tindakan mengakhiri hidupnya sendiri," katanya.