Setelah mangkir dua kali dalam panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Gubernur Papua Lukas Enembe mendapat kritikan dari publik.
Kini, Polda Papua menyatakan siap membantu tim penyidik KPK dalam melakukan penjemputan paksa terhadap Lukas Enembe. Mengingat, Lukas Enembe sebagai tersangka dugaan korupsi.
“Kami selalu siap bila KPK meminta bantuan (untuk penjemputan paksa),” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, AM Kamal dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, dikutip pada Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi, Ternyata Lukas Enembe Idap Komplikasi: Kakinya Sampai Bengkak, Kalau Dipencet Masuk, Cairan Sudah...
Tapi, sampai saat ini pihaknya belum melihat adanya permintaan dari KPK. Maka, Polda Papua sudah menyiapkan pengamanan agar situasi kondusif di Papua tetap terjamin.
Saat ini, Polda Papua mempertebal personel keamanan dengan meminta perbantuan tiga SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Brimob Nusantara. Personel bantuan itu sudah datang dari Sulawesi Utara (Sulut) dan Ambon. Namun, personel pengamanan tambahan tersebut, bukan untuk kesiapan Polda Papua membantu KPK dalam melakukan upaya penjemputan paksa.
"Untuk memastikan situasi dan keamanan di Papua tetap kondusif," ujarnya.
Baca Juga: Bagikan Kaos dengan Cara Dilempar, Raut Wajah Mbak Puan Maharani Gak Enakin, Netizen: Dia Jadi Presiden, Gua Pindah Planet!
Sebab, situasi keamanan di Jayapura dalam beberapa hari terakhir mengalami fluktuasi setelah KPK mengumumkan Lukas Enembe sebagai tersangka.
"Aksi unjuk rasa dan demonstrasi warga asli Papua turun ke jalan melakukan pembelaan terhadap Lukas Enembe," katanya.
Baca Juga: Udah Harus Diwanti-wanti Nih Polri, Disuruh Jaga Ferdy Sambo Baik-baik Jangan Sampai Lakukan Tindakan...
Aksi unjuk rasa dan demonstrasi tersebut terjadi di beberapa titik penting di Jayapura dan kota-kota lain di Papua. Saat ini, Polda Papua memasang status siaga atas situasi di Jayapura.
“Kami dari Polda Papua, selalu menyiagakan anggota untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan situasi keamanan di Papua,” ujarnya.
Baca Juga: Minta Seret Istri Ferdy Sambo ke Bui, Pengacara Brigadir J Yakin Kejagung Belum Dapat 'DOA'
“Kami di kepolisian dan TNI yakin, masyarakat di Papua juga menghendaki agar situasi yang kondusif di Papua tetap terjaga," sambungnya.
