Pengamat politik dari Citra Institut, Efriza menyebut cemberutnya Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani saat membagi-bagikan kaos ke warga menjadi tanda adanya perbedaan sifat dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Efriza mengungkapkan, bahwa kedua tokoh yang belakangan digadang-gadang sebagai bakal calon presiden tersebut memang punya perbedaan sifat yang mencolok. Ganjar dinilai lebih ramah karena memang sudah tak asing dengan kerumunan warga.
"Puan memang jarang terlihat bersama masyarakat dalam model kerumunan. Pertemuan dengan masyarakat cenderung dalam acara resmi. Beda dengan Ganjar Pranowo, yang memang terbiasa berkerumun," kata Efriza kepada Populis.id, Jumat (30/9/2022).
Baca Juga: Sebut Pelaporan Anies ke Bawaslu Terlalu Berlebihan, Demokrat Sindir Wacana Presiden 3 Periode
Hal ini juga dipengaruhi karena adanya perbedaan latar belakang, dan jabatan di internal partai yang membuat Puan cenderung lebih terlihat bersikap elitis.
"Gaya Puan dan Ganjar juga menunjukkan pembedaan level di partai. Puan adalah elite partai, ketua DPP, sekaligus anak biologis ketua umum Megawati. Sedangkan Ganjar adalah anggota PDIP yang terpilih sebagai Gubernur. Ganjar adalah representasi anggota konstituen internal PDIP saja," tukasnya.
Baca Juga: PKS Bertanya: Ada yang Bagi-bagi Kaos Boleh, Kok Penyebaran Tabloid Anies di Malang Dilaporkan?
Efriza sendiri bertanya-tanya dengan sikap Puan yang tertera dalam video dan sudah beredar luas di media sosial. Dimana Puan sama sekali tak menampilkan senyum saat membagi-bagikan kaos kepada masyarakat Bekasi, beberapa waktu laku.
Bahkan, Puan sempat marah-marah kepada pengawal pribadinya dan membagikan kaos dengan cara melempar. Menurutnya, Puan sama sekali tak nyaman saat berada di tengah kerumunan masyarakat.
"Terlihat di video itu Puan tidak nyaman dalam kerumunan, dan tampaknya ia juga tidak nyaman untuk membagi-bagikan kaos, terlihat seperti dilempar, tak menyapa masyarakat maupun diskusi misalnya," katanya.