Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menyentil pernyataan ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada upaya penjegalan terhadap orang-orang yang bakal maju sebagai calon Presiden 2024 mendatang.
Masinton heran dengan pernyataan Andi Arief tersebut. Pasalnya, Puan tidak memiliki kewenangan apapun untuk menjegal Capres lain, terlebih saat ini Puan belum resmi menjadi calon presiden.
"Katanya kalau Puan mau maju, nangkep-nangkepin, emang Puan presiden bisa nangkep-nangkepin, emang puan udah Capres? Itu imajinasi masa lalu yang terlalu kuat. Ini imajinasi seolah kita hidup di tengah otoritarianisme," katanya dalam diskusi "Benarkah Pemilu Curang?" Di gedung DPR RI, pada Jumat (30/09/2022).
Ketika Masinton menyinggung pernyataan Andi Arief, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron langsung menanggapi. Ia mengaku tak sepakat dengan pernyataan Andi dan menyebut pernyataan itu berlebihan.
"Itu offside, jangan dihubungkan dengan SBY," ujarnya.
Seolah tak mau kalah, Masinton menegaskan bahwa secara hirarkie kepartaian, Andi Arief masih di bawah SBY. Pasalnya, SBY sebagai ketua Majelis Tinggi Partai sementara Andi Arief sebagai Ketua Bappilu Partai.
"Secara hierarkie masih ada hubungan, karena SBY kan ketua Majelis Partai sedangkan Andi Arief Ketua Bappilu," tuturnya.
Baca Juga: Ferdy Sambo Dengerin Ya... 'Orang Membunuh Tidak Mungkin Kalau Tak Ada Motif, Kecuali Orang Gila!'
Diketahui, Andi Arief kembali membuat pernyataan mencengangkan. Dia menyebut, saat ini Istana hanya menginginkan dua calon untuk maju pada pemilu mendatang, Untuk itu tokoh-tokoh yang berpotensi maju lewat poros ketiga bakal dikriminalisasi.
Andi Arief bahkan blak-blakan menyebut salah satu tokoh yang menjadi target kriminalisasi adalah Anies Baswedan. Adapun Gubernur DKI Jakarta itu menjadi salah satu tokoh potensia yang siap maju pada Pilpres mendatang.
"Kenapa dua calon Pak Presiden? Kan Ada Anies ada Ganjar. 'O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara. Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau tidak nurut tinggal masuk penjara aja gitu'. Jahat bukan?" ujar Andi Arief dalam