Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyoroti hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang mengatakan jika PDIP benar mengusung Puan Maharani menjadi calon presiden (capres) maka tidak akan meningkatkan elektabilitas partai.
Ia mengaku enggan menanggapi soal survey tersebut. Menurutnya, survey tidak menjadi satu-satunya indikator untuk mengambil keputusan soal pencapresan PDIP.
“Survei itu kan salah satu metode, survey itu bukan satu-satunya indikator untuk mengambil keputusan,” tutur Masinton kepada wartawan dilansir dari suara.com, Jumat (30/9/2022).
Masinton menilai, hasil survey itu hanya bisa memotret apa yang terjadi sekarang, bukan mengukur apa yang terjadi pada masa depan.
“Survei itu potret persepsi yang kemarin, survey kan tidak bisa memotret persepsi ke depan,” ujarnya.
Ia menegaskan dalam beberapa kesempatan hasil survey sering digunakan dalam mempertimbangkan keputusan apalagi pencapresan. Namun, ia menilai itu hanyalah sebagai salah satu bagian saja.
Baca Juga: Beredar Isu Jokowi Jadi Cawapres Prabowo, PDIP: Ya Janganlah, Jangan Mau Jadi Wapres...
“Survei itu sebagai sebuah potret yang kami gunakan ya, tetapi bukan satu-satunya dalam variable untuk memutuskan keputusan,” ucapnya.
Sebelumnya, SMRC merilis hasil survei terkait efek elektabilitas PDIP soal pencalonan presiden. Hasil tersebut mengatakan bahwa jika PDIP mengusung Puan maka tidak akan meningkatkan suara partai.
"Kami masukan treatment pertama yaitu Mbak Puan, sebagai treatment. Kalau tanpa Mbak Puan saja, netral saja, tanpa nama, itu PDIP dapat 28 (persen), kalau dimasukan Mbak Puan, jadi 25, menurun sedikit," ujar Pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam paparannya dari tayangan Youtube SMRC TV, Kamis (29/9/2022).
"Sekarang, jadi Mbak Puan tidak meningkatkan elektabilitas PDIP. Kalau dia dicalonkan, minimal hanya stabil saja, bahkan kurang sedikit," lanjutnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.