Tragedi Suporter Sepakbola Kanjuruhan Peringatan Yang Maha Kuasa, Budayawan Minta Indonesia Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Tragedi Suporter Sepakbola Kanjuruhan Peringatan Yang Maha Kuasa, Budayawan Minta Indonesia Kibarkan Bendera Setengah Tiang Kredit Foto: Tangkapan layar/Twitter @PelatihBaru

''Yang saya sedih lagi, kenapa sekarang bangsa ini saling bermusuhan antarsesama warga. Dahulu 1965, 1998, bahkan pada penyelenggaraan pilpres 2019 kemarin begitu banyak darah tertumpah. Ini semua jelas tak bisa diterus-teruskan. Hentikan segala kebencian dan sikap-sikap arogan. Jangan dibiarkan sebab berbahaya sekali bagi bangsa ini,'' tegasnya lagi.

Jaya Suprana lebih lanjut mengatakan, semua anak bangsa Indonesia hendaknya paham akan imbas dari pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan kehidupan rakyat.

Mereka kini kebanyakan hidup sangat kesusahan, harga bahan pangan naik, pendapatan hilang atau menurun, BBM naik, semuanya kebutuhan hidup naik.

Hal ini jelas berbahaya sekali dan imbasnya bisa tampak pada munculnya kekerasan yang tak masuk akal pada pertandingan sepak bola tersebut.

''Ingat ya, seratus tahun silam, yakni ketika terjadi pandemi flu Spanyol pada 1920. Sebagai imbas pandemi itu muncul resesi ekonomi dunia (Great Melaise), di Indonesia disebut zaman meleset. Setelah itu muncul perang dunia, yakni perang dunia I dan II. Nah, situasi dunia ini sudah mirip seperti itu. Banyak pemuka agama pun sudah mengingatkan bila situasi kita saat ini sudah mirip sebelum munculnya kerusuhan sosial di 1998 yang juga imbas dari krisis ekonomi. Jadi, sekali lagi saya berharap, tragedi meninggal 127 orang suporter sepak bola menyadarkan kita semua bahwa ini merupakan peringatan dari 'Sang Maha Esa dan Maha Kuasa,'' kata Jaya Suprana.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Tampilkan Semua
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover