Ratusan Orang Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Muhammadiyah Sesalkan Peristiwa Tragis: Satu Jiwa Saja Sangat Berharga

Ratusan Orang Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Muhammadiyah Sesalkan Peristiwa Tragis: Satu Jiwa Saja Sangat Berharga Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto/pras

Muhammadiyah menyesalkan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/9/2022) yang menewaskan ratusan orang. Menurutnya perlu ada investigasi menyeluruh atas kerusuhan itu yang menimbulkan korban jiwa sangat besar.

“Kami menyesalkan peristiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya, padahal satu jiwa saja sangat berharga yang harus dijaga,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Minggu, (2/9/2022).

Haedar menyampaikan perlu adanya investigasi yang objektif dan tuntas dari berbagai aspek atas kerusuhan dan terjadinya korban jiwa yang besar itu, karena kasusnya bukan hanya nasional tetapi sudah berskala global. “Tragedi ini mengoyak marwah bangsa dan negara Indonesia,” ujar Haedar.

Jumlah korban kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) terus bertambah. Berdasarkan data Polres Malang, jumlah korban meninggal dunia menjadi 129 orang.

Insiden berawal ketika suporter Arema memaksa masuk ke lapangan usai tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam laga Liga 1 2022/2023. Bentrok pun tak bisa dihindari dan polisi menghalaunya dengan melepaskan tembakan gas air mata.

Baca Juga: Merinding! Kesaksian Korban Selamat dalam Tragedi Sepakbola di Kanjuruhan: Pacar Saya Sampai Sekarang Belum Ketemu...

Diduga, tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Banyak suporter yang membutuhkan bantuan medis, namun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover