Terpisah, Kapolda Jawa Timur, Nico Afinta tidak menampik jika peristiwa mengerikan itu dipicu oleh tembakan gas air mata aparat untuk menghalau massa, namun tembakan tersebut justru bikin panik penonton yang berebut mencari pintu keluar.
"Akibat tembakan gas air mata itu, para suporter berlarian dan menumpuk di pintu stadion hingga mengalami sesak napas," kata Nico Afinta dalam keterangannya.
Para suporter berlarian menuju satu titik pintu keluar stadion, di pintu 12. Saat di pintu keluar itulah penumpukan supporter terjadi. Hingga saat ini dikabarkan 187 orang dikabarkan meninggal dunia.
"Dari jumlah itu, 34 orang meninggal di Stadion Kanjuruhan dan yang lainnya di rumah sakit," jelasnya.