Komisi X DPR RI bakal melakukan evaluasi total atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal dipanggil untuk mengetahui duduk perkara dari kericuhan usai laga Arema Fc vs Persebaya Surabaya yang berbuntut tragis itu.
"Komisi X akan melakukan evaluasi dan pengawasan terutama mitra kerjanya lebih dulu yakni Kemenpora dan pihak terkait seperti, penyelenggara, bila memungkinkan seperti PSSI dan liga Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi X, Abdul Fikri Faqih saat dikonfirmasi Populis.id Senin (03/09/2022).
Adapun peristiwa mengerikan itu bermula saat beberapa Aremania (julukan untuk pendukung Arema FC) turun ke lapangan menemui pemain mereka yang barusan ditekuk tim lawan. Namun kedatangan para pendukung itu dihalangi petugas yang buntutu pada penembakan gas air mata ke arah tribun penonton.
Tembakan gas air mata itu bikin seisi stadion panik dan berebut keluar, banyak yang terjatuh dan terinjak, hal ini juga diperparah dengan asap gas air mata yang bikin perih di mata dan sesak nafas.
"Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan sangat prihatin dengan tragedi ini karena lebih dari tragedi Hillborrough liverpool 1989. Dari sisi jumlah maupun peristiwanya," ujarnya.
Fikri berharap jika masyarakat dan para pemangku kepentingan agar mengutamakan doa, santunan untuk keluarganya, bantuan dan perlindungan buat yang masih dirawat.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendesak agar semua pihak segera melaksanakan Undang-undang 11/2021 tentang Keolahragaan. Karena semua sudah diatur termasuk antara penonton dan suporter.
Di sisi lain, peristiwa ini harus menjadi momentum evaluasi total baik Kemenpora, cabang olahraga sepakbola khususnya PSSI, Polri dan semua pihak. Hal ini perlu agar dunia percaya Indonesia bisa menjadi piala dunia U-20.
"Bila sudah dilaksanakan secara serius dan transparan baru kemudian kita berharap agar dunia percaya kita layak jadi tuan rumah piala dunia U-20," pungkasnya.