Gas Air Mata Disinyalir Bikin Ratusan Jiwa Melayang di Kanjuruhan, Kubu Rizieq Shihab : Tugas Aparat Mereka Bukan Membunuh Rakyat!

Gas Air Mata Disinyalir Bikin Ratusan Jiwa Melayang di Kanjuruhan, Kubu Rizieq Shihab : Tugas Aparat Mereka Bukan Membunuh Rakyat! Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto/pras

Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar ikut  mengomentari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Aziz mengutuk keras  tindakan represif aparat terhadap Aremania, julukan untuk pendukung Arema FC dan aksi penembakan gas air mata ke arah tribun penonton. 

Penembakan gas air mata disinyalir menjadi pemicu jatuhnya korban, selain bikin mata perih dan sesak nafas, penembakan gas air mata itu juga membuat penonton panik berebutan keluar  stadion, akibatnya ada yang terjatuh dan terinjak hingga tewas. 

Baca Juga: Anies dan Paloh Benar-benar Kelewatan, Bisa-bisanya Deklarasi Capres di Tengah Duka Tragedi Kanjuruhan, Nggak Punya Empati!

“Apapun alasannya yang diterjunkan (aparat keamanan) di sana tujuannya menjaga ketertiban, bukan membunuh rakyat,” kata Aziz kepada wartawan Selasa  (4/10/2022).  

Aziz menegaskan, kalau penegakan hukum di negara ini memang adil dan tak pandang bulu, maka aparat negara yang diterjunkan ke stadion Kanjuruhan mesti dipanggil dan diperiksa,  kalau terbukti melanggar peraturan mereka mesti dihukum seberat-beratnya. 

“Jika bicara hukum dan keadilan. Maka Seret seluruh aparat yang diterjunkan yg ada di sana. Copot seluruh komandan yang bertanggung jawab di daerah itu tanpa terkecuali,” tuturnya. 

Baca Juga: Tegas! Mahfud MD Minta Kapolri Tak Lembek Usut Tragedi Kanjuruhan, Jenderal Andika Ikut Dicolek Gegara Tendangan Kungfu ke Aremania

Aziz tampak yakin jika ratusan nyawa yang melayang itu akibat ulah represif aparat, sebab sebelum-sebelumnya sejumlah apart juga terlibat dalam kasus - kasu pembunuhan, salah satunya adalah penembakan terhadap 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu. 

“Banyak sudah bukti kekerasan dari mereka ko(seperti KM 50). Ini sangat keterlaluan dan sering sekali berulang. Harusnya (mereka) mikir bahwa di ujung kepala hingga kaki mereka bahkan sampai keluarga mereka itu dibiayai oleh rakyat. Jadi malu harusya jika sama rakyat begitu,” ujarnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover