Polri membantah data supoter Aremania yang mengatakan korban meninggal dunia atas tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur lebih dari 125 orang.
“Tim DVI kerja sama dengan persatuan dokter forensic Jatim dan seluruh rumah sudah identifikasi. Sampai hari ini ada 125 korban meninggal dunia, tidak ada tambahan,” tutur Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Malang, Selasa (4/9/2022).
Irjen Pol. Dedi Prasetyo berharap korban meninggal dunia tak bertambah. Maka dari itu, ia menginginkan data korban tragedi berdarah itu terpusat.
“Semoga tidak ada lagi yang meninggal. Kerja sama media, literasi pada semua,” ucapnya.
Sebelumnya, Dirigen Aremania Yuli Sumpil mengungkapkan bahwa jumlah korban atas tragedi kericuhan itu lebih dari 125 orang. Ketika hari Senin (3/10/2022), korban meninggal bertambah satu orang, dan data itu diyakini bisa bertambah.
Menurutnya, angka 125 orang itu tidak sebanding dengan kondisi di lapangan.
Puluhan ribu supporter Arema terjebak di dalam Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC dengan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
“Kami berupaya untuk mengumpulkan data karena supporter yang datang tidak hanya dari Malang Raya, tetapi ada yang dari Probolinggo, Blitar, bahkan Lampung, ungkapnya.
Satu korban itu, tidak dirawat di rumah sakit yang ada di Malang, tapi usai peristiwa itu langsung dibawa ke rumah sakit di Blitar.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.