Baca Juga: Usai Tragedi Kanjuruhan, Ada Razia Kendaraan Plat Nomor L di Malang?
"Yang ketiga, saya mohon bantuan rekan-rekan perwira lakukan pengawasan dan pengendalian penuh terhadap rekan-rekan anggotanya," sambung AKBP Ferli.
Intruksi Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat 5 Jam Sebelum Awal Pertandingan
Kasian Pak Kapolres Malang ...
Sudah Berbusa?2; Untuk Mengintruksikan ke Anak Buahnya Tapi Anak Buahnya Melanggar Apa Yg di Intruksikan Beliau ... pic.twitter.com/LVpEqIrxzW— ???? ???????????? ???????????????????????? ???????????? (@HambaAllah_411) October 4, 2022
Video AKB Ferli tersebut banyak beredar di media sosial, namun belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Apakah video itu dalam rangka pengarahan sebelum pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berujung maut, atau saat pertandingan lainnya.
Jika video yang beredar itu benar, maka personel polisi yang mengamankan laga Arema FC vs Persebaya, telah melanggar instruksi AKBP Ferli Hidayat.
Faktanya, personel polisi melakukan sejumlah tindakan kekerasan terhadap Aremania--suporter Arema FC--yang masuk ke dalam lapangan Stadion Kanjuruhan. Aparat kepolisian nampak menendang dan memukuli Aremania yang merangsek masuk lapangan.
Baca Juga: Pentolan Bonek Siap Temui Aremania Demi Usut Tragedi Kanjuruhan
Tak hanya itu, personel polisi juga menembakkan gas air mata ke arah penonton berkali-kali. Hal inilah yang menyebabkan penonton panik dan berdesak-desakan mencari jalan untuk keluar dari stadion.
Akibat gas air mata itu pula banyak penonton yang tewas sesak napas dan terinjak-injak karena kepanikan masal.
Untuk diketahui, AKBP Ferli Hidayat telah dicopot dari jabatan Kapolres Malang menyusul tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang (data versi Kepolisian), sumber lain menyebut korban tewas lebih banyak dari itu.