Video terkait tragedi Kanjuruhan kembali beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan pengguna akun Twitter pada 3 Oktober 2022.
Video itu berisi rekaman surara pengakuan seorang ibu penjual dawet di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan, Malang. Ia mengeklaim bahwa para suporter mengkonsumsi minuman keras (miras) dan obat terlarang sehingga berbuat anarkis.
Penjual dawet itu mengaku menyelamatkan seorang polisi bernama Arief yang tengah menyelamatkan anak kecil. Namun, katanya, Arief dipukuli oleh para suporter. Ia juga mengaku menyelamatkan seorang suporter bernama Nawi dan mencium aroma alkohol dari orang tersebut.
Ini kah? pic.twitter.com/NZXo4SxMwh
— A L I F (@AllhailHitlerr) October 3, 2022
Baca Juga: Viral! Pengunggah Video Tragedi Kanjuruhan Ini Disebut Diculik di Stasiun, Ternyata Oh Ternyata..
Kemudian dilakukan penelusuran untuk cek fakta, klaim penjual dawet bahwa para suporter mengkonsumsi miras dan obat terlarang meragukan.
Sebab, menurut penelusuran Kompas.com, tidak ada toko dawet di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan. Bukan toko dawet, melainkan toko mebel di dekat pintu 3.