Pakar sosiolog Unpad menjelaskan bahwa individu itu berani melakukan tindakan tersebut karena ia merasa didukung oleh kelompoknya untuk melakukan segala sesuatu.
Pemicu Crowd Behaviour
Hery mengatakan, dalam kasus kekalahan tim Arema memicu pendukungnya menghasilkan perilaku crowd. Hal tersebut dapat terjadi karena suporter telah menganggap tim sebagai identitas sosial ataupun konsep diri mereka.
Alhasil, ketika sesuatu terjadi atau menimpa tim, seakan menyentuh harga diri (self esteem) ataupun sisi batin terdalam pendukungnya.
Crowd Behaviour Perlu Diredam
Potensi crowd behavior seharusnya perlu diredam sedini mungkin dengan tata kelola ataupun manajemen pertandingan yang baik. Namun, antisipasi yang dilakukan tersebut bukan berarti harus secara anarkis.
Namun di sisi lain, Hery Wibowo mengatakan bahwa sistem pertandingan lapangan, baik penyelenggara, pemain, dan pengadil harus menjunjung tinggi sportivitas. Penegakan sportivitas dan penyelenggaraan pertandingan yang baik diharapkan dapat menularkan semangat sportivitas ke suporter.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.