Bilang Gas Air Mata di Kanjuruhan Hanya Ingin Memukul Mundur Massa, Mahfud MD Langsung Diprotes : Tuan Prof, Panggal Masalahnya Adalah….

Bilang Gas Air Mata di Kanjuruhan Hanya Ingin Memukul Mundur Massa, Mahfud MD Langsung Diprotes : Tuan Prof, Panggal Masalahnya Adalah…. Kredit Foto: Instagram/Mahfud MD

Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu protes keras terhadap pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut tembakan gas air mata yang  dilepaskan aparat di dalam Stadion Kanjuruhan hanya ingin memukul mundur massa yang invasi lapangan usai tim kesayangannya Arema FC ditekuk tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. 

Masinton tak sependapat dengan pernyataan tersebut, menurutnya apapun alasannya penggunaan gas air mata di dalam stadion tetap tidak dibenarkan sebab peraturan FIFA juga sudah dengan tegas melarangnya. Tembakan gas air mata kata Masinton adalah tindakan represif aparat yang tak boleh dimaklumi. 

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Jeritan Ibu Saat Tribun Penonton Dihujani Tembakan Gas Air Mata: Bayi Saya Nggak Bernafas… Anak Saya Mati!

“Tuan Prof @mohmahfudmd pangkal masalahnya adalah “PARADIGMA REPRESIF” petugas keamanan dlm menghadapi aksi massa di lapangan,” ujar Masinton melalui akun Twitternya @Masinton dikutip Rabu (5/10/2022).

Adapun tembakan gas air mata aparat disinyalir menjadi penyebab utama tewasnya 125 orang dalam tragedi tersebut. Mirisnya lagi aparat juga sengaja menembakan gas air mata ke arah tribun penonton, bukan ke kerumunan massa di tengah lapangan. Padahal di atas tribun terdapat penonton anak-anak dan wanita.

Menurut Masinton cara kerja polisi aparat dalam menangani massa mesti dievaluasi total, kalau tidak, perbuatan semena-mena aparat ini akan kembali terulang di kemudian hari. 

“Sepanjang paradigma represif ini yg digunakan maka korban akan selalu berjatuhan. Saatnya dibenahi,” tuntasnya. 

Sebagaimana diketahui, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku polisi terpaksa menembakan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan karena kewalahan menghadapi Aremania, julukan untuk pendukung Arema yang terus merangsek masuk setelah Singo Edan dibungkam Persebaya Surabaya. 

Baca Juga: Babak Belur Gegara Bilang Aremania Kayak Preman, Ade Armando Beri Klarifikasi,Tapi Tetap Salahkan Penonton, dan Ngotot Bela Polisi, Astaga!

"Ada yang mengejar Arema karena merasa kok kalah. Ada yang kejar Persebaya. Sudah dievakuasi ke tempat aman. Semakin lama semakin banyak, kalau tidak pakai gas air mata aparat kewalahan, akhirnya disemprotkan," kata Mahfud.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover