Mantan politisi PSI Viani Limardi ikut mengomentari peristiwa puluhan warga Koja, Jakarta Utara yang keracunan usai menyantap nasi kotak yang dibagikan kader partai politik besutan Giring Ganesha itu.
Viani Limardi mengaku, sebelum dipecat PSI dirinya memang kerap ditugaskan untuk melakukan pengadaan nasi kotak untuk dibagikan kepada warga. Selama ditaganinya kata Viani Limardi tak pernah ada masalah seperti yang terjadi sekarang ini.
"Selama ini kalau team saya yang handle tidak pernah bermasalah yah," ujar Viani saat dihubung Selasa (26/10/2021).
Viani Limardi menyesali kejadian itu sebab masyarakat yang menyantap makanan beracun itu bisa lebih berisiko terkena penyakit seperti Covid-19 karena daya tahan tubuh yang drop gara-gara nasi kotak dari PSI itu.
Baca Juga: Polemik PSI Vs Viani Limardi, yang Satu Dituduh Pembangkang, Satu Lagi Disebut Memfitnah
"Apalagi di zaman Covid-19 begini, yang fit aja resiko kena tinggi, gimana kalau warga nggak fit? Karena PSI bagi-bagi sering sekali dan jumlahnya lumayan, jangan sampai ada korban lagi," jelasnya.
Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran buatGiring Cs, kata dia mesti adaevaluasi mendam agar peristiwa ini tak terulang kembali di kemudian hari.
"Benar enggak warungnya yang itu? Dan bener enggak kesalahan ada di warung? Yang jadi korban tidak sedikit loh. Ada anak-anak dan orang tua juga," pungkasnya.
Baca Juga: Kinerja 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf Amin: Masalah Demokrasi dan Pemberantasan Korupsi Belum Terselesaikan!
Sebelumnya, puluhan warga Koja, Jakarta Utara keracunan setelah menyantap nasi kotakyang dibagikan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Peristiwa itu terjadi pada Minggu (24/10/2021) kemarin.
Ketua RW 06 Koja, Suratman membenarkan kejadian itu, dia bilangsebanyak 35warganya keracunan setelah menyantap nasi kotak dari PSI itu.
"Nasi boks kita dapat 89 boks. Lalu, ada 35 orang yang tercatat di puskesmas didiagnosis keracunan makanan," kata Suratman saat dihubungi, Senin, (25/10/2021).