Pasalnya, pada saat Aremania turun ke lapangan diketahui para pemain Persebaya sudah masuk ke lorong ruang ganti. Sementara hanya tersisa para pemain Arema FC yang berkeliling ke lapangan untuk menyapa penonton.
Diketahui bahwa banyak pihak yang menyalahkan Aremania karena turun ke lapangan. Hal ini yang disebut-sebut menjadi penyebab utama tragedi Kanjuruhan.
Berdasarkan penelusuran Populis.id, Aremania yang pertama kali turun ke lapangan memang tidak berbuat kerusuhan ataupun menyerang pemain.
Baca Juga: Waduh.. Ada ‘Penampakan’ di Stadion Kanjuruhan, Netizen: Itu Orang Beneran Kah? Tapi Mukanya Pucet..
Mereka menghampiri Johan Alfarizi, kemudian nampak dalam video yang diterima Populis.id, mereka memeluknya dan berbincang-bincang.
Selang beberapa menit, penonton lainnya juga menyusul turun ke lapangan. Semakin banyak penonton yang turun ke lapangan ini membuat aparat kepolisian nampak panik.
Baca Juga: Pentolan Bonek Siap Temui Aremania Demi Usut Tragedi Kanjuruhan
Aparat kepolisian berusaha menghalau Aremania yang turun ke lapangan dengan pentungan dan tindak kekerasan lainnya. Hal inilah yang memicu Aremania tidak terima melihat temannya diperlakukan seperti itu.
Gelombang penonton yang masu ke lapangan pun semakin banyak. Hingga akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke tribune dan ke arah kerumunan penonton di dalam lapangan.