Seminggu Berlalu, ‘Penderitaan’ Penyintas Tragedi Kanjuruhan Belum Selesai: Retina Putih Berubah Hitam, Sesak Napas..

Seminggu Berlalu, ‘Penderitaan’ Penyintas Tragedi Kanjuruhan Belum Selesai: Retina Putih Berubah Hitam, Sesak Napas.. Kredit Foto: Save Our Soccer

Salah satu anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Akmal Marhali, mengungkap bagaimana kondisi sejumlah penyintas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu itu.

Awalnya, Akmal ditanya apakah korban yang masih menjalani perawatan saat ini merupakan efek dari gas air mata yang ditembakkan oleh aparat di tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Puan Maharani Terbata-bata Ngomong Bahasa Inggris, Netizen Bandingin Sama Megawati yang Jelimet Pas Sebut Allah SWT, Hmm..

Akmal kemudian membenarkannya. Ia mengungkap banyak penyintas yang mengalami pendarahan dalam di bagian mata.

“Iya rata-rata demikian (akibat gas air mata). Lukanya adalah pendarahan dalam di mata,” ungkapnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube KOMPASTV yang videonya diunggah pada Senin (10/10/2022).

Ia menceritakan bahwa korban yang mengalami efek gas air mata itu awalnya tidak masalah, tapi sklera atau bagian putih matanya tiba-tiba menghitam dua hari setelah kejadian.

Meski begitu, para korban yang mengalami mata menghitam tersebut mengaku tidak merasakan perih.

Akmal menjelaskan, “Bahkan korban-korban yang kita datangi itu menyampaikan bahwa mereka awalnya sih tidak masalah.”

“Tapi dua hari setelah kejadian, retina mereka yang putih itu tidak ada, semua warnanya hitam. Kita tanya juga ‘perih tidak?’. Sebenarnya tidak perih, tapi ada iritasi di sana yang terjadi,” sambungnya.

TGIPF sendiri sudah bertanya ke dokter mata dan ia menyebut kalau penyembuhan mata tersebut untuk kembali normal membutuhkan waktu sekitar satu bulan.

Baca Juga: Sidang Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J Akan Berlangsung Terbuka, Sambo Cs Bakal Diboyong ke Pengadilan, Catat Tanggal Mainnya!

Tidak hanya berimbas pada mata, beberapa korban juga mengaku masih mengalami sesak napas, batuk-batuk, hingga pegal-pegal.

“Kita tanya bagaimana pendapat dari tim dokter. Dokter mengatakan bahwa satu bulan proses penyembuhannya. Kita tanya juga ‘apa lagi yang dirasakan?’. Ada yang sesak napas, batuk-batuk, atau pegal-pegal karena mungkin tertindih ketika terjadi gas air mata,” terangnya.

Akmal melanjutkan, “Bahkan ada yang kakinya luka, kemudian pinggangnya luka, sementara matanya merah semua. Kalau mata merah ya penyebabnya pasti gas air mata.”

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover