Nah Lho.. Wajah Jenazah Biru, Mata Merah, Mulut Berbusa, Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan Sudah Kadaluwarsa?

Nah Lho.. Wajah Jenazah Biru, Mata Merah, Mulut Berbusa, Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan Sudah Kadaluwarsa? Kredit Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap sedikit informasi yang diterima oleh mereka terkait gas air mata yang ditembakkan dalam tragedi Kanjuruhan.

Setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan, gas air mata sendiri disebut-sebut menjadi penyebab banyaknya orang yang meninggal dunia.

Baca Juga: Jadwal Sidang Ferdy Sambo dkk Keluar Hari Ini, Ketua PN Jaksel Bilang Begini, Simak!

Pasalnya, para penonton mulai berlarian untuk keluar stadion setelah adanya penembakkan gas air mata hingga banyak dari mereka yang justru terjatuh dan terinjak-injak, terlebih ada masalah juga dengan pintu Stadion Kanjuruhan.

Tak hanya itu, saat ini juga sedang ramai kabar bahwa sklera alias bagian putih mata beberapa penyintas tragedi Kanjuruhan berubah menjadi hitam akibat gas air mata.

Perubahan tersebut memang tidak membuat orang yang mengalaminya merasa perih, tapi dokter mata menyebut kalau proses penyembuhan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan bisa sampai satu bulan.

Akibatnya, muncul isu bahwa gas air mata yang digunakan dalam tragedi Kanjuruhan sudah kadaluwarsa.

Komnas HAM sendiri mengaku bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi soal gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan yang diduga sudah kadaluwarsa.

Oleh karena itu, mereka menyampaikan kalau pengungkapan hal itu masih memerlukan penyelidikan yang lebih mendalam.

“Soal daluwarsa itu informasinya memang kita dapatkan, tapi memang perlu pendalaman,” kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, kepada wartawan pada Senin (10/10/2022).

Anam sendiri memang sempat menyebut kalau gas air mata menjadi pemicu utama kepanikan para supporter.

Baca Juga: Ikut Ditahan, Terungkap Kekuatan ‘Rayuan’ Putri Candrawathi dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J, Enggak Main-main!

Ia mengatakan, “Pemicu utama adalah memang gas air mata yang menimbulkan kepanikan. Sehingga banyak suporter atau Aremania yang turun berebut untuk masuk (ke) pintu keluar. Berdesak-desakan dengan mata yang sakit, dada yang sesak, susah nafas dan sebagainya.”

“Sedangkan pintu yang terbuka juga pintu kecil, sehingga berhimpit-himpitan kayak gitu lah, yang sepanjang hari ini yang menyebabkan kematian,” sambungnya.

Selain itu, melalui penyelidikan yang dilakukannya, Komnas HAM mengungkap bagaimana kondisi memprihatinkan jenazah yang salah satu penyebabnya adalah gas air mata.

Banyak jenazah yang mukanya membiru, mata memerah, bahkan mulutnya mengeluarkan busa.

“Kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen, karena juga gas air mata,” pungkasnya.

Anam melanjutkan, “Jadi teman-teman khususnya keluarga, Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah memberikan informasi terkait hal tersebut. Wajahnya biru. Banyak yang wajahnya biru, mata merah, keluar busa dan sebagainya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover