Security Officer Arema FC Suko Sutrisno mengungkapkan tak pernah menutup pintu Stadion Kanjuruhan dari awal sampai akhir pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Bahkan ia juga mengatakan bahwa tidak pernah perintahkan anak buahnya untuk menutup sejumlah pintu disana.
Pintu tertutup di stadion Kanjuruhan menjadi salah satu penyebab ratusan orang tertahan berdesak-desakan dan tidak bisa keluar dari stadion yang akhirnya meninggal dunia.
Diketahui, Suko telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Kapolri dalam tragedi Kanjuruhan ini. Ia diduga melanggar pasal 359 dan 360 KUHP.
“Pertama saya ucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya pada Aremania. Ini adalah bentuk dari tanggung jawab saya. Saya akan patuh dalam proses hukum ini, tetapi saya ingin ada keadilan dan usut tuntas,” tutur Suko, Senin (10/10/2022).
Selama ini, match steward yang berjaga di setiap pintu sebanyak delapan orang. Pintu tidak pernah dikunci dan selalu dibuka sebelum laga hingga pertandingan selesai.
Baca Juga: Akhirnya Kapolri Copot Kapolda Jatim, Ini Dia Sosok Pegganti Nico Afinta
Khususnya untuk pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, pintu stadion dibuka sejak pukul 16.00 WIB agar menghindari antrean panjang Aremania.
Di tribun ekonomi Stadion Kanjuruhan ada 14 pintu. Setiap pintu ada satu orang sebagai penanggung jawab. Usai dibuka, pintu tak lagi dikunci. Biasanya selepas pertandingan, kunci akan diserahkan kepada petugas Dispora Kabupaten Malang.
Pihak tersebut yang kemudian menutup pintu Stadion Kanjuruhan.
“Tidak pernah menutup pintu sejak awal sampai akhir. Tanyakan ke pemegang (match steward) kunci pintu tidak pernah pintu dikunci. Bahkan biasanya setelah pertandingan pintu tetap dibiarkan dibuka, yang kunci pegawai Dispora Kabupaten Malang,” kata Suko.
Ia jelas membantah bahwa penutup pintu dilakukan oleh pihak mereka. Untuk itu ia mengungkapkan, bahwa sudah menyerahkan semua rekaman CCTV di stadion yang berjumlah 32 kamera agar bisa membongkar siapa yang mengunci pintu stadion.
“Kami setiap pintu ada 8 orang penjaga. Pintu itu buka dan tutupnya dari dalam. Nah ini kan dikunci dari luar. Jadi siapa yang mengunci? Silahkan lihat di CCTV di situ akan terlihat siapa yang mengunci,” ungkapnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.