Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Masih Sesak Napas, Mata Merah Kehitaman, Eh Polisi Nyeletuk: Efek Gas Air Mata itu Kayak Air Sabun Kok!

Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Masih Sesak Napas, Mata Merah Kehitaman, Eh Polisi Nyeletuk: Efek Gas Air Mata itu Kayak Air Sabun Kok! Kredit Foto: Save Our Soccer

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengklaim gas air mata tidak mempunyai efek yang mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Hal ini disampaikannya untuk menanggapi penggunan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dimana gas air mata disebut-sebut bikin korban jiwa berjatuhan, namun Dedi dengan tegas membantah hal itu. 

Dia menyebutkan gas air mata memeng menyebabkan iritasi pada mata, namun itu langsung sembuh, dia lantas menyebut iritasi yang  disebabkan gas air mata sama halnya saat mata terkena air sabun, perih tapi tidak berlangsung dalam waktu yang lama. 

Baca Juga: Iwan Bule Cs Sulit Disentuh dalam Tragedi Kanjuruhan, Bekingannya Bikin Polisi Nggak Berkutik!

“Dokter spesialis mata menyebutkan ketika kena gas air mata pada mata khususnya memang terjadi iritasi, sama halnya seperti kita kena air sabun. Terjadi perih, tapi pada beberapa waktu bisa langsung sembuh dan tidak mengakibatkan kerusakan yang fatal,” ujar Irjen Dedi Prasetyo, Selasa (11/10/2022).

Selanjutnya, Irjen Dedi Prasetyo menyebut penggunaan gas air mata hanya menyebabkan iritasi mata, namun bahan kimia ini tidak sampai membuat seseorang meninggal dunia. Dia mengklaim hingga kini tak ada jurnal ilmiah  yang menyebutkan gas air mata bikin iritasi saluran pernapasan dan menyebabkan kematian. 

“Kalau terjadi iritasi pada pernafasan pun sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah yang menyebutkan ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia,” kata Irjen Dedi Prasetyo. 

Lebih lanjut, Irjen Dedi Prasetyo menuturkan berdasarkan pendapat ahli, didalam gas air mata tidak terkandung sebuah racun. Namun demikian, Irjen Dedi Prasetyo masih membuka peluang penyelidikan jika terdapat sebuah jurnal ilmiah yang dapat membuktikan gas air mata dapat mengakibatkan kematian atau mengandung toksik alias racun. 

“Apabila ada jurnal ilmiah baru, temuan yang baru tentu akan menjadi acuan juga bagi tim investigasi bentukan bapak kapolri masih terus bekerja,” tutur Irjen Dedi Prasetyo. 

Kondisi Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Memprihatinkan

Korban selamat dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur mengalami sejumlah gangguan kesehatan pasca tragedi yang merenggut 131 jiwa itu.

Beberapa orang yang selamat dalam peristiwa 1 Oktober 2022 itu mengaku hingga hari mereka masih sulit bernapas dan mata mereka masih merah. Itu diduga efek gas air mata yang dilepaskan aparat di dalam stadion.

Baca Juga: Anies Baswedan Bongkar Penyebab Banjir Jakarta, Ternyata Gegara Air Jatuh dari Langit Secara Bersamaan, Yakin yang Begini Mau Jadi Presiden?

Terganggunya kondisi kesehatan para korban selamat tragedi Kanjuruhan itu dikonfirmasi langsung oleh anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Anton Sanjoyo dan Akmal Marhali saat ditemui di Kantor KNPI Kota Malang yang menjadi pusat pelaporan korban Aremania.

“Mata korban merah kehitaman dan ada yang sesak napas,” kata Akmal kepada wartawan Senin (10/10/2022).

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover