Polri Kekeh Gas Air Mata Tak Mematikan, Tokoh NU Ngamuk: Mereka Panik Karena Ditembakin Pak, Jawaban Anda Ini Mancing Emosi!

Polri Kekeh Gas Air Mata Tak Mematikan, Tokoh NU Ngamuk: Mereka Panik Karena Ditembakin Pak, Jawaban Anda Ini Mancing Emosi! Kredit Foto: Umar Hasibuan/twitter

Pihak kepolisian kembali menarik perhatian publik setelah pernyataan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, soal gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan.

Dalam konferensi pers yang dilakukan, Irjen Dedi sendiri kekeh menyatakan kalau gas air mata tidak mematikan sehingga itu bukan penyebab korban tragedi Kanjuruhan meninggal dunia.

Baca Juga: Dapat Sebutan 'Nasdrun' Usai Deklarasikan Anies, Nasdem Nggak Apa-apa, Pasti Ada Orang yang Sirik, Dengki, Tukang Fitnah!

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar, terlihat geregetan dengan pernyataan Irjen Dedi tersebut sehingga ia berkomentar melalui akun Twitter pribadinya.

Pada salah satu cuitannya, ia menanggapi sebuah artikel berjudul, “Ungkap Penyebab Kematian Korban Kanjuruhan, Polri: Kekurangan Oksigen, Gas Air Mata Tidak Mematikan.”

Dalam tanggapannya, Gus Umar menegaskan kalau para supporter yang berlarian karena panik hingga berdesak-desakan bahkan terinjak disebabkan oleh adanya penembakan gas air mata.

“Mrk panik krn ditembakin gas air mata pak,” jelasnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @UmarHasibuann_ yang diunggah pada Selasa (11/10/2022).

Gus Umar menilai para supporter tidak akan berlarian dengan panik jika penembakan gas air mata itu tidak dilakukan oleh aparat keamanan. Oleh karena itu, ia menyebut pernyataan Irjen Dedi hanya memancing emosi.

Gus Umar menyampaikan, “Klu polisi gak tembakin air mata gak mgkn ada kepanikan suporter. Jawaban anda ini memancing emosi.”

Baca Juga: Polri Akui Ada Gas Air Mata Kadaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan, Politisi Demokrat: Gila!

Sebelumnya, Irjen Dedi mengungkap bahwa penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan adalah akibat kekurangan oksigen.

“Dari penjelasan para ahli dokter spesialis yang menangani, satupun tidak ada yang menyebutkan penyebab kematian gas air mata. Tapi penyebabnya kekurangan oksigen,” tuturnya di Mabes Polri, Jakarta.

“Penyebab kematian adalah kekurangan oksigen karena terjadi desak-desakan, terinjak injak, bertumpuk- tumpukan pintu keluar nomor 13, 11, 14 dan 3 yang mengakibatkan kekurangan oksigen,” tandas Dedi.

Dengan begitu, ia menekankan kalau gas air mata tidak mematikan, bahkan dalam skala tinggi.

Irjen Dedi menerangkan, “Saya juga mengutip dari pendapat dari guru besar dari Universitas Udayana. beliau ahli di bidang toksikologi atau racun. Beliau menyebutkan bahwa, termasuk dari dokter Mas Ayu Elita Hafizah, bahwa gas air mata atau CS ini dalam skala tinggi pun tidak mematikan.”

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover