Jokowi Beri Pesan Khusus Buat Presiden Penggantinya, Pasang Kuping Baik-Baik!

Jokowi Beri Pesan Khusus Buat Presiden Penggantinya, Pasang Kuping Baik-Baik! Kredit Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr

Presiden Jokowi memberikan pesan khusus untuk presiden penggantinya nanti. Ia tak ingin Indonesia hanya mengekspor bahan-bahan mineral mentah.

“Siapapun nanti pemimpin, presiden, dari konsistensi itu harus kita jaga dan terus kita ingatkan. Jangan kembali lagi ke ekspor mentah lagi,” kata Jokowi saat peresmian pembukaan Kongres XII Legiun Veteran RI (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran RI (PIVERI) tahun 2022 di Balai Sarbini Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Polri Makin Terpojok, Menko PMK: Jelas Kita Melarang Digunakan Gas Air Mata...

Meskipun nantinya Indonesia mendapatkan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena menghentikan ekspor mineral mentah, Jokowi meminta agar Indonesia tak mundur.

“Kalau kita digugat, ragu-ragu dan mundur lagi, kapan lagi kita akan bisa menikmati komoditas-komoditas dan kekayaan alam yang dimiliki oleh kita,” tambah dia.

Ia mengatakan, selama Indonesia merdeka, bahan mineral mentah selalu diekspor tanpa diolah lebih lanjut. Padahal melalui hilirisasi industri, bahan mineral mentah yang diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi bisa memberikan nilai tambah bagi negara serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca Juga: PDIP Nggak Usah Khawatir, Nasdem: Anies Baswedan Komitmen Lanjutkan Program Pak Jokowi

Jokowi mencontohkan, larangan ekspor nikel pun telah memberikan nilai tambah kepada negara. Saat masih diekspor dalam bentuk mentah, nilai ekspor nikel hanya sebesar Rp 15 triliun. Namun setelah dilakukan hilirisasi industri, nilai yang didapatkan dari pengolahan nikel pun melompat hingga Rp 360 triliun.

Karena itu, Jokowi menegaskan pemerintah akan tetap konsisten menghentikan ekspor bahan mineral mentah. Setelah nikel, rencananya pemerintah akan melarang ekspor timah, tembaga, dan lain-lain.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover