Anggota DPR RI Habiburokhman menilai harga untuk PCR dan karantina masih terbilang mahal.
Maka dari itu, menurutnya pemerintah harus mengevaluasi dan jangan sampai ini dijadikan lahan bisnis.
"Soal kewajiban karantina - PCR dan harganya yang mahal banget harus benar-benar kita evaluasi. Jangan sampai dengan dalih penanganan pandemi dijadikan lahan bisnis dan kongkalikong yang menyusahkan rakyat. USUT TUNTAS," kata dia dari Twitter @habiburokhman yang dikutip populis.id pada Rabu (27/10/2021).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akhirnya buka suara soal polemik tes PCR di Indonesia.
Menurut Budi, saat ini harga PCR di Indoensia sudah termasuk murah dibandingkan bandara-bandara lain di seluruh dunia.
"Harga PCR kita yang ditentukan Pak Presiden kemarin itu sudah 10 persen paling bawah, paling murah, dibandingkan harga tes PCR di seluruh dunia," kata Budi dalam konferensi virtual di YouTube Perekonomian, Selasa (26/10).
Baca Juga: Keras! Puan Maharani Kritik Kebijakan Wajib Tes PCR: Ini Harus....
Budi mengakui harga PCR di India memang murah karena mereka memproduksi alat kesehatan di dalam negeri sendiri.
“Memang India negara yang paling murah untuk semua selain China karena memang mereka punya produksi dalam negeri,” jelasnya.
Soal kewajiban karantina - PCR dan harganya yg mahal banget harus benar2 kita evaluasi. Jangan sampai dg dalih penanganan pandemi dijadikan lahan bisnis dan kongkalikong yg menyusahkan rakyat. USUT TUNTAS
— HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) October 26, 2021