Security officer Stadion Kanjuruhan Malang, Suko Sutrisno menjadi tersangka dalam tragedi Kanjuruhan. Hal ini diungkap oleh Kapolri Jenderal Lisyo Sigit Prabowo setelah mengumumkan enam tersangka.
Kapolri menjelaskan peran dari tersangka Suko Sutrisno adalah tidak membuat dokumen penilaian risiko. Padahal, bertanggung jawab untuk dokumen penilaian risiko untuk semua pertandingan.
"Dan juga, memerintahkan steward untuk meninggalkan pintu gerbang pada saat terjadi insiden," tuturnya dalam konferensi pers Mapolres Malang Kota, Kamis (6/10/2022) malam.
Baca Juga: Nah... Keliatan Juga Nih Batang Idungnya, Sempet Kena Nyinyir, Kak Seto Akhirnya Temui Anak Korban Tragedi Kanjuruhan!
Terkait ini, Suko secara tegas mengatakan tak pernah perintahkan Steward atau penjaga untuk menutup pintu keluar (gate) di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Saya tak pernah memerintahkan Steward untuk menutup pintu gate," kata Suko pada Senin (10/10/2022).
Baca Juga: Santer Disebut Partainya Dukung Anies Capres Sama Kaya Partai NasDem, Sekjen PKS Malah Blak-blakan Ngomong Begini!
Suko sendiri pasrah untuk menghormati proses hukum yang berjalan. Tapi di sisi lain, ia juga secara lugas meminta keadilan dan ingin tragedi Kanjuruhan Malang diusut tuntas.
"Saya akan mematuhi proses hukum. Saya ingin keadilan dan diusut tuntas (tragedi Kanjuruhan Malang)," ungkapnya.
Baca Juga: Polri Ngomong Kematian Ratusan Korban di Kanjuruhan Bukan Karena Gas Air Mata, Said Didu Nyeletuk: Tega Amat si Pak...
Suko bisa memastikan bahwa seluruh pintu telah ia buka sejak awal pertandingan. Hal ini dilakukan serupa pada pertandingan-pertandingan sebelumnya juga.
"Sudah dibuka (pintu keluar). Tidak ada saya menginstruksikan untuk menutup. Bisa dicek CCTV nanti," tuturnya.
Baca Juga: Penuh Haru Polisi Sujud Minta Maaf Soal Tragedi Kanjuruhan, Ahli Forensik Komentar Begini
Diketahui, di Stadion Kanjuruhan terdapat 32 CCTV yang telah diamankan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Tim tersebut merupakan bentukan dari Presiden RI Joko Widodo yang diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud MD guna mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan Malang.
Sebelum pertandingan, Suko sendiri telah melakukan koordinasi dengan para steward. Ia sudah membagi penjagaan kepada para steward dan tak ada instruksi penutupan pintu keluar.
"Saya sudah membagi penjagaan di setiap pintu dan itu dibuka terus," imbuhnya.
Atas adanya tragedi yang menewaskan 131 Aremania, Suko sebagai koordinator Security Officer dalam laga tersebut meminta maaf dan mengucapkan duka mendalam bagi para Aremania.
"Saya ingin meminta maaf dan mengucapkan duka kepada korban dan keluarga atas terjadinya peristiwa itu," ujarnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.