Tragedi Kanjuruhan masih meninggalkan luka yang mendalam bagi khalayak. Tak terkecuali pemuda berusia 17 tahun yang mengaku sebagai Aremania.
Namanya Rusdi. Ia tidak mau pulang ke rumahnya dan menetap di Stadion Kanjuruhan. Dia mengaku trauma karena 3 temannya tewas jadi korban tragedi Kanjuruhan. Rusdi masih di Stadion Kanjuruhan pada Rabu (12/10/2022) siang.
Baca Juga: Kejanggalan Soal Miras Oplosan di Tragedi Kanjuruhan, Suporter Ngomong Hal Tak Terduga: Wong Beli Tiket Aja Harus...
Rusdi merupakan warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Identitas itu diketahui pihak UPT Stadion Kanjuruhan saat mengamankan tas milik Rusdi.
Di dalam tas Rusdi, ditemukan ijasah RA setara Sekolah Dasar yakni RA Sunan Ampel, Krucil, Probolinggo. Rusdi ada di stadion sejak Minggu (2/10/2022) setelah kejadian tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Satu Tersangka Tragedi Kanjuruhan Minta Keadilan, Bantah Omongan Kapolri: Bisa Dicek CCTV...
Menurut Bu Tin (59), penjual kopi di area Stadion Kanjuruhan menceritakan, korban ini menonton sepakbola dengan 3 orang temannya.
“Sama saya korban ini ngomong, datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki laki, meninggal semua. Tinggal dia sendiri,” tuturnya dilansir dari suara.
Baca Juga: Korban Meninggal ke-132 di Tragedi Kanjuruhan, Namanya Helen! Awalnya Dokter Sebut Dia Didiagnosa...
Rusdi mengaku ingin bersama teman-temannya di Kanjuruhan. “Sudah saya bilang agar pulang, tapi dia bersikukuh menunggu temannya. Kalau ngopi disini saya gratiskan juga gak mau. Alasannya kalau pulang katanya takut sama kakaknya. Dia kan anak yatim piatu juga, kasihan saya mas,” tutur Bu Tin menahan tangis.
Selama 11 hari di Stadion, Rusdi ini selalu berkeliling. Berjalan dengan tatapan kosong. Terkadang Rusdi tidur di depan pintu utama stadion dan patung kepala singa tegar.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.