Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengaku pihaknya terus mendalami penggunaan gas air mata tak layak pakai alias gas air mata kedaluwarsa dalam tragedi Kanjuruhan, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.
Untuk mengetahui efek dari gas air mata kedaluwarsa ini, pihak kepolisian sampai menggandeng sejumlah ahli mulai dari pakar kimia hingga dokter spesialis pernapasan.
“Tim penyidik terus bekerja, tentunya beberapa isu terkait dengan gas air mata sedang kami dalami. Ada isu bahwa (gas air mata) kedaluwarsa. Semuanya kami dalami sehingga ini menjadi bagian yang kami jelaskan dengan melibatkan ahli kimia, ahli toksologi, ahli yang membidangi kedokteran, pernapasan, dan mata menjadi satu rangkaian jawaban,” kata Kapolri saat ditemui di sela-sela kegiatan di Kuta, Badung, Bali, Kamis (13/10/2022).
Orang nomor satu di korps Bhayangkara ini mengatakan, pihaknya bakal bekerja transparan dalam mengungkap kasus ini, apapun hasil penyelidikan penggunaan gas air mata kedaluwarsa itu kata bakal diumumkan ke publik.
“Ini memang menjadi hal-hal yang harus kami temukan dan sampaikan kepada publik dalam rangka pemenuhan pasal sangkaan,” tuntasnya.
Adapun penggunaan gas air mata tak layak pakai disinyalir sebagai pemicu jatuhnya korban jiwa dalam tragedi tersebut. Hasil investigasi Komnas HAM juga menguatkan dugaan tersebut, dimana wajah sejumlah jenazah dalam tragedi ini tampak membiru, mata merah hingga mengeluarkan busa di mulut.
Pihak kepolisian telah membantah hal ini dengan mengatakan gas air mata kedaluwarsa justru tak terlalu berefek, kandungan bahan kimia didalamnya sudah tak bekerja efektif, lagipula sejauh ini menurut polisi belum ada hasil ilmiah yang menyebutkan orang meninggal dunia karena gas air mata.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Renggut 123 Nyawa, Omongan Anak Buah Iwan Bule Santai Banget: Ini Kehendak Allah
Namun pernyataan polisi ini tidak membuat publik yakin begitu saja sebab sejauh ini sejumlah korban selamat tragedi Kanjuruhan masih mengalami gangguan kesehatan seperti sesak napas, mata merah hingga kehitaman, bahkan ada pula korban selamat yang kondisi wajahnya melepuh.