TGIPF Pastikan Gas Air Mata Jadi Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan, Mahfud: Kandungan Racunnya Tengah Diperiksa BRIN

TGIPF Pastikan Gas Air Mata Jadi Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan, Mahfud: Kandungan Racunnya Tengah Diperiksa BRIN Kredit Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Mahfud MD mengatakan kandungan gas air mata yang dipakai dalam tragedi Kanjuruhan bakal diteliti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pemeriksaan ini, menurutnya, untuk mengetahui tingkat keberbahayaan kandungan gas air mata yang dipakai dalam tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 132 korban jiwa.

"Adapun peringkat keberbahayaan pada racun atau gas (air mata) itu sekarang sedang diperiksa oleh BRIN," ungkap Mahfud MD dalam keterangan pers di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: TGIPF Serahkan Laporan Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Jokowi, Mahfud: Proses Kematian Korban Mengerikan! Ada yang Terinjak-injak

Kendati demikian, hasil pemeriksaan BRIN terhadap kandungan gas air mata tersebut tidak akan mengubah kesimpulan penyebab utama tragedi Kanjuruhan.

Mahfud menyebut, berdasarkan hasil investigasi TGIPF dapat disimpulkan bahwa penyebab utama tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata yang disemprotkan ke arah penonton.

"Hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mengubah kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," ungkap dia.

Baca Juga: Ungkap Tugas TGIPF Tragedi Kanjuruhan Telah Rampung, Mahfud MD: Sudah Seminggu Kami...

Sebelumnya, Mabes Polri mengakui bahwa telah menggunakan gas air mata kedaluwarsa dalam tragedi Kanjuruhan.

Namun, Kadiv Humas Polri Dedi Prasetyo mengeklaim penggunaan gas air mata kedaluwarsa tidak mematikan. Bahkan, menurutnya, gas air mata kedaluwarsa telah menurun fungsi dan efektivitasnya.

Untuk diketahui, TGIPF telah menyerahkan laporan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Jokowi pada pukul 13.30 WIB di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover