Pengamat: Jokowi Memang Lebih Baik Mereshuffle Tiga Menteri dari Partai NasDem

Pengamat: Jokowi Memang Lebih Baik Mereshuffle Tiga Menteri dari Partai NasDem Kredit Foto: Istimewa

Isu reshuffle kembali mencuat setelah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menilai mereshuffle menteri dari Partai Nasdem baik untuk kepentingan demokrasi.

"Jokowi memang lebih baik mereshuffle tiga menteri dari Partai Nasdem. Kalau hal itu terjadi, maka kekuatan oposisi akan bertambah," kata Jamiluddin, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: Kejanggalan Soal Miras Oplosan di Tragedi Kanjuruhan, Suporter Ngomong Hal Tak Terduga: Wong Beli Tiket Aja Harus...

Menurutnya Partai Demokrat dan PKS ditambah Partai Nasdem setidaknya dapat sedikit menjadi penyeimbang dominannya partai pendukung pemerintah. Tiga partai tersebut dapat melakukan kontrol atas jalannya pemerintahan Jokowi.

"Kalau hal itu terwujud, maka partai politik tidak lagi hanya berfungsi sebagai stempel kebijakan pemerintah. Hal itu setidaknya dapat mengerem pemerintah melakukan kesalahan atau kesewenangan," ujarnya.

"Karena itu, makin cepat mereshuffle menteri dari Partai Nasdem tentu semakin baik. Masalahnya, apakah Jokowi punya nyali untuk itu?" imbuhnya.

Baca Juga: Korban Meninggal ke-132 di Tragedi Kanjuruhan, Namanya Helen! Awalnya Dokter Sebut Dia Didiagnosa...

Namun demikian, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Jokowi dapat mereshuffle tiga menteri dari Partai Nasdem bila dinilainya sudah tak layak.

"Layak tidaknya seorang menteri tetap bertahan di kabinetnya tentu tetap ada subyektivitas Jokowi," ujarnya.

Baca Juga: Aduh Duh... Si Kuat Ma'ruf Langsung Minta Putri Aduin ini ke Ferdy Sambo! Bawa-bawa Rumah Tangga

Ia menambahkan, Jokowi akan tetap mendapat penilaian plus minus dari berbagai elemen masyarakat terkait reshuffle yang dilakukan. Karena itu, bila Jokowi mereshuffle menteri dari Partai Nasdem, sudah pasti akan memunculkan kegaduhan opini di ruang publik.

"Jokowi tentunya sudah paham itu. Apalagi melihat peran Partai Nasdem terhadap duduknya Jokowi menjadi presiden yang tidak kecil, tentu akan menambah besarnya kegaduhan opini di ruang publik," tuturnya.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover