Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekaligus saudara sepupu Anies Baswedan, Novel Baswedan kembali menyoroti dugaan korupsi proyek KTP elektronik (KTP-el) yang menyeret nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Entah kebetulan atau tidak, Novel membahas hal itu setelah beberapa jam Ganjar menyatakan diri untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang. Novel mengatakan, sebagai penyidik yang pernah menangani perkara tersebut, dirinya banyak mengetahui seluk beluk kasus rasuah ini. Dia mengatakan nama Ganjar Pranowo memang sempat disebut dalam perkara tersebut, namun hal ini tidak bisa disimpulkan bahwa politisi PDIP itu ikut terlibat dalam kasus ini.
“Memang namanya disebut dalam persidangan. Tapi membicarakan soal hukum, proses hukum apalagi hukum pidana, ada standar pembuktian yang harus bisa dipenuhi. Bukan sembarangan,” kata Novel dalam sebuah video yang diunggah di saluran Youtube miliknya dikutip Populis.id Rabu (19/10/2022).
Novel menyebut tudingan keterlibatan Ganjar dalam perkara ini mudah dipatahkan sebab hingga saat ini tidak ada alat bukti yang mengindikasikan politisi PDIP itu terlibat kasus tersebut. Novel mengaku dirinya berani mengatakan hal ini lantaran saat itu dia yang menyidik kasus tersebut sehingga banyak mengetahui seluk beluk masalah itu.
“Kan sering pak Ganjar disebut tuh di kasus itu. Saya berani berbicara, bahwa memang pemenuhan alat buktinya (keterlibatan Ganjar) belum masuk standar pembuktian. Kenapa saya bilang begitu, penyidiknya dulu saya kok. Jadi saya yang lebih tahu,” tuturnya
Dalam podcast berjudul “3 Tokoh KPK Turun Gunung Melawan Politisasi” itu, Novel bahkan menegaskan Ganjar tidak termasuk orang yang mengembalikan uang dalam kasus korupsi e-KTP. Novel mengatakan hal itu bukan untuk membela Ganjar. Ia menyebut hal yang sebenarnya untuk membela kebenaran dan keadilan.
“Nggak nggak, itu dibilang mengembalikan (uang) itu gak bener. Jadi jangan sampai KPK dipakai oknum tertentu untuk kepentingan yang nggak bener,” tegasnya.