Salah satu ayah dari dua korban wanita yeng tewas dalam tragedi Kanjuruhan, Devi Athok, menyampaikan amarahnya terkait pernyataan pihak kepolisian soal alasan meninggalnya para korban dalam insiden yang menewaskan ratusan orang tersebut.
Seperti yang diketahui, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, sebelumnya menyebut kalau korban tragedi Kanjuruhan meninggal dunia karena terinjak-injak, bukan akibat gas air mata yang ditembakkan oleh pihaknya.
Baca Juga: Mas Ganjar Berani Blak-blakan Mau Nyapres, PDIP Kota Solo: Kita Dukung, Kita Siap Memenangkannya!
“Kok gampang itu buat pembodohan masyarakat. Polisi bilang kematian bukan gas air mata, tapi karena terinjak-injak. Sopo seng gak pegel (siapa yang enggak marah),” kata Devi dikutip Populis.id dari Suara.com pada Kamis (20/10/2022).
Setelah itu, Devi menceritakan soal kondisi jenazah kedua putrinya yang tewas dalam tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) itu.
Menurutnya, kematian kedua putrinya tidak wajar karena beberapa bagian di tubuhnya menghitam. Tak hanya itu, hidung dari salah satu anaknya juga mengeluarkan busa.
Ia mengatakan, “Anak saya yang Natasya itu dari dada sampai ke atas (wajah) itu biru sampai hitam, keluar darah. Terus yang Nayla adiknya itu dari tenggorokan sampai ke atas (wajah) menghitam. Tidak ada luka sama sekali di badan, si Nayla di hidungnya keluar busa.”
Soal alasan Polri bahwa korban Kanjuruhan wafat karena terinjak-injak, Devi menegaskan kalau di tubuh kedua putrinya tidak terdapat luka sama sekali.
“Waktu saya mandikan jenazah terakhir kalinya, tidak ada sama sekali dari bawah sampai atas gak ada luka lecet atau apapun dan memang dari itu keluar di sini (mulut dan hidung) seperti racun,” jelasnya.
Saat ia mencium kedua putrinya untuk terakhir kali, Devi sendiri merasakan sakit dan perih bak terkena gas air mata. Wajahnya bahkan gatal-gatal hingga tujuh hari.
Devi menyampaikan, “Di bajunya itu baunya nggak enak, menyengat. Sampai tujuh hari gatal-gatal muka saya, karena mencium dan memeluk mereka (kedua putrinya).”
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.