Najwa Shihab kembali mengkritisi institusi Polri yang menjadi aktor dalam kasus Ferdy Sambo, tragedi Kanjuruhan, dan kasus narkoba Irjen Pol Teddy Minahasa.
Najwa menilai bahwa ketiga kasus yang kini disorot publik adalah buntut dari masalah kronis yang terjadi di institusi Polri.
"Tiga kasus itu menggambarkan masalah lama yang memang mengakar di tubuh kepolisian," tegas pendiri media Narasi ini dalam keterangannya di acara rilis survei nasional LSI secara virtual, Kamis (20/10/2022).
Dia menjelaskan bahwa masalah di korps Bhayangkara tersebut di antaranya penyalahgunaan wewenang, profesionalisme serta integritas, dan penggunaan kekerasan oleh anggota Polri.
"Menurut saya, ini problem-problem yang menyangkut sistemik dan bahasanya anggota DPR aku inget, ini masalah kultural dan struktural," tegas dia.
Najwa menilai bahwa kasus Sambo, tragedi Kanjuruhan, dan Teddy Minahasa akan terulang kembali jika permasalahan fundamental di Polri tidak segera diselesaikan.
Baca Juga: Survei LSI: Kondisi Penegakan Hukum Indonesia Buruk Akibat Kasus Sambo dan Tragedi Kanjuruhan
"Akan selalu muncul kasus-kasus yang lain, walaupun mungkin aktornya berbeda.
Sebelumnya, survei LSI menunjukkan bahwa publik merasa kondisi penegakan hukum di era pemerintahan Jokowi buruk.
Sebanyak 29,2 persen responden menganggap kondisi penegakan hukum di Indonesia buruk. Sementara hanya sekitar 20,1 persen responden yang menilai kondisi penegakan hukum baik.
Direktur LSI Djayadi Hanan menyebut kondisi ini disebabkan berbagai kasus hukum yang menjadi sorotan publik.
Misalnya, kasus Ferdy Sambo yang melibatkan sejumlah anggota Polri dan kasus tragedi Kanjuruhan yang juga melibatkan polisi.
