Korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur terus bertambah, kekinian seorang aremania, julukan untuk pendukung Arema FC atas nama Reivano Dwi Afriansyah dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (21/10/2022) setelah 21 hari koma.
Dengan adanya korban baru ini, maka total tragedi 1 Oktober 2022 ini menjadi 134 orang. Kapolresta Malang Kombes Pol Budi Hermanto sudah mengkonfirmasi kabar duka ini.
Baca Juga: Astaganaga, Nama Keuskupan Agung Jakarta Dicatut Buat Kampanye Anies Baswedan, Memalukan!
"Benar (Reivano Dwi Afriansyah) Berpulang ke rahmatullah setelah koma selama 21 hari katanya singkat kepada awak media pada Jumat (21/10/2022).
Kombes Budi menuturkan, Reivano Dwi Afriansyah adalah Aremania yang masih di bawah umur. Dengan demikian maka, total korban anak-anak di bawah umur dalam tragedi paling kelam dalam sejarah sepak bola modern ini menjadi 34 orang.
" (Korban) berusia 17 tahun,” singkatnya,
Diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober lalu. Insiden ini juga membuat ratusan suporter Arema terluka, baik luka berat maupun luka ringan.
Komnas HAM dan TGIPF sepakat bahwa gas air mata memicu orang berdesak desakan keluar, mata merah, sesak nafas sampai meregang nyawa.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan enam orang sebagai tersangka. Mereka adalah Direktur Utama PT LIB Ahkmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, dan Security Officer Suko Sutrisno.