Kuasa hukum Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat Kamaruddin Simanjuntak blak-blak mengatakan isu pelecehan seksual dalam kasus pembunuhan anak kliennya hanyalah rekayasa Putri Candrawathi.
Dia mengklaim, ibu empat anak itu sebenarnya yang duluan menggoda Brigadir J untuk berbuat terlarang, namun hal itu tak kesampaian yang kemudian bikin dirinya kesal dan memprovokasi suaminya Ferdy Sambo dengan cerita karangan terkait pelecehan seksual di Magelang. Sialnya kata dia, Ferdy Sambo menelan mentah-mentah omongan istrinya dan langsung merencanakan pembunuhan.
Kamaruddin lantas menyindir Pendeta Gilbert Lumoindong yang beberapa waktu lalu sempat berseteru dengan keluarga Brigadir J lantaran ngotot membela keluarga Ferdy Sambo dengan menyebut kasus pelecehan seksual itu benar adanya. Kamaruddin lantas mengutip potongan khotbah pemuka agama tersebut soal godaan wanita terhadap pria, dia mengatakan, Brigadir J menolak rayuan maut Putri Candrawathi berkat Khotbah tersebut.
"Peran Putri Candrawathi pertama menggoda Brigadir J, menggoda supaya dia diperkosa tapi nggak kesampaian. Karena Brigadir J pernah mendengar khotbahnya Pendeta Gilbert Lumoindong, dia pendeta terkenal 'kalau kamu digoda wanita yang tidak kamu kehendaki kamu berlari, bukan mendekat'. Nah Yosua sudah benar dia berlari keluar," kata Kamaruddin Simanjuntak dikutip Populis.id Sabtu (22/10/2022).
Kamaraddin menegaskan, ada banyak fakta yang memperkuat pernyataan tersebut, dia mengatakan bukti Putri Candrawathi centil dan ingin diperkosa adalah memanggil Brigadir J ke dalam kamarnya saat mereka masih di Magelang. Brigadir J yang dipanggil Putri masuk ke dalam kamar itu berdasarkan kesaksian Brpika Ricky Rizal, itu terjadi setelah Brigadir J terlibat cekcok dengan Kuat Ma’ruf.
"Yang kedua fakta perbuatannya (Putri Candrawathi) dia mengundang lagi ke kamar tidurnya, ini kan tidak lazim," katanya. Dia (Putri Candrawathi) menyuap, menyuap saksi-saksi, menyuap LPSK, menyuap lembaga-lembaga lain sampai ke arah Istana dia mengutus salah satu Ketua Komisi DPR," katanya.
Baca Juga: Putri Candrawati Rayu Brigadir J untuk 'Ena ena' Peran Pendeta Gilbert Malah Terbongkar, Nah Loh
"Kurang ajar kan kesimpulan, harusnya ada fakta-fakta, apa sih kurang ajarnya? Artinya dia memprovokasi suaminya untuk membunuh, yaitu tanggal 7. Dia menelepon sehingga suaminya (Ferdy Sambo) di Jakarta sudah menunggu untuk merancang kejahatan," katanya menambahkan.