Eng Ing Eng.. Omongan Polri Ditepis, Komnas HAM Tegaskan Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan, Simak Hasil Lab-nya!

Eng Ing Eng.. Omongan Polri Ditepis, Komnas HAM Tegaskan Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan, Simak Hasil Lab-nya! Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap bahwa hasil pemeriksaan laboratorium soal gas air mata yang ditembakkan oleh aparat keamanan dalam tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu sudah keluar.

Meski begitu, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman untuk memastikan kandungan kimia yang ada di dalam gas air mata.

Baca Juga: Blak-blakan! Orang Ini Sebut Jaksa Akan Tuntut Hukuman Mati ke Ferdy Sambo, Tapi Masalahnya..

Komnas HAM juga masih membutuhkan pakaian Aremania yang terkena gas air mata untuk digunakan sebagai pembanding.

“Proses hasilnya sudah ada, cuma memang butuh untuk pembanding,” ujar Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, pada Senin (24/10/2022).

Anam menyebut kalau pihaknya sudah mendapatkan sampel dari supporter berupa jaket, tapi mereka masih mencari pembandingnya yang lebih kecil.

Ia mengatakan, “Kemarin kami dapat jaket walaupun itu terlalu besar, sehingga memang kita lagi mencari pembanding yang lebih kecil.”

Dalam proses uji laboratorium itu sendiri, Komnas HAM bekerja sama dengan Aremania karena sampel gas air mata itu adalah temuan mereka.

Anam menjelaskan, “Sebenarnya kan kami itu bekerja sama dengan teman-teman Aremania. Yang menemukan (gas air mata) juga mereka, membawa ke laboratorium juga mereka sendiri. Laboratoriumnya dipilih oleh mereka sendiri.”

“Komnas HAM melihat barangnya, melihat bentuknya, membuat surat untuk ke laboratorium itu sebagai satu proses satu yang formal,” sambungnya.

Selain itu, Anam juga menegaskan kalau gas air mata merupakan penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Bharada E Akan Bertemu Langsung dengan Orang Tua Brigadir J, Pengacara Berharap Agar Hal Ini Dapat Diterima

“Dalam konteks gas air mata ini, sekali lagi kami tegaskan bahwa dia (gas air mata) penyebab utamanya,” pungkasnya.

Pernyataan Anam sendiri sekaligus menepis omongan Polri bahwa gas air mata bukan menjadi penyebab tragedi Kanjuruhan.

“Dari penjelasan para ahli, spesialis yang menangani korban yang meninggal dunia maupun korban-korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit hati, dan juga spesialis penyakit mata menyebutkan tidak satu pun yang menyebutkan penyebab kematian adalah gas air mata,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Senin (10/10/202).

Ia menambahkan, “Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Terjadi berdesak-desakan, kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada pintu 13, 11, 14, 3 (Stadion Kanjuruhan).”

Sebagai informasi, hingga saat ini korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan mencapai 135 orang. Korban ke-135 yang bernama Farzah Dwi Kurniawan (20) tersebut dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (23/10/2022) sekitar pukul 22.50 WIB.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover