Didepan Habib Rizieq, Mas Anies Terang-terangan Minta Tolong: Tolong Dijagain...

Didepan Habib Rizieq, Mas Anies Terang-terangan Minta Tolong: Tolong Dijagain... Kredit Foto: YouTube/ Islamic Brotherhood Television | IBTV

Pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan DI Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW dan akad pernikahan putri Habib Rizieq Shihab, Jumat 7 Oktober 2022 lalu kembali menjadi sorotan.

Pasalnya, pidato Anies yang mengenakan baju koko putih serta peci hitam ini kembali tayang di akun chanel Youtube Habib Rizieq Shihab, Islamic Brotherhood Television (IB TV).

Dalam pidatonya, Anies kerap membicarakan tentang konsep keadilan. Adapun pernyataan itu dikatakan menjelang masa jabatananya sebagai Gubernur DKI Jakarta 16 Oktober 2022 kemarin.

Baca Juga: Jangan Kaget! Tolong Jangan Kaget Dengar Omongan Anies: Yang Saya Muliakan Habib Rizieq, Semoga Dijauhkan dari...

Anies mengatakan jika Ibu Kota Jakarta merupakan wilayah yang harga tanahnya terus mengalami kenaikan.

Baca Juga: Heboh! Pernyataan dari 10 Gubernur DKI Cuma Anies Saja yang Peduli Umat Hindu, Abu Janda Blak-blakan Singgung Habib Rizieq

Bahkan, karena hal itu, ia mengatakan jika separuh penduduk di DKI menumpang.

"Kenapa? Karena harganya naik terus lewat pasar. Efeknya apa? NJOP naik terus menerus. Kalau NJOP naik terus menerus artinya Pajak Bumi Bangunan (PBB) naik terus. Kalau PBB naik terus artinya apa? Kalau diteruskan, pernah Jakarta naik PBB 500 persen." katanya.

Berikut pidato Anies:

Itu artinya kota ini pemerintahnya membuat yang miskin harus pindah dari dalam Jakarta, yang sosial ekonominya lemah tidak akan mampu bayar pajak, keluar itu satu-satu.

Yang masuk siapa? yang punya uang. Itu tidak pernah dianggap masalah di kota ini saya perhatikan satu-satu terusir.

Kenapa? karena PBB-nya mahal, kalau PBB mahal itu dalam artian sesungguhnya apalagi kalau dulunya orang tuanya tinggal di tempat-tempat yang dulu biasa-biasa saja sekarang menjadi tempat yang dianggap elit, tergeser.

Itu Kebon Kacang itu dulunya biasa saja, sesudah Thamrin besar harganya di belakang luar biasa mahal. PBB-nya mahal sekali kalau tidak punya cukup pendapatan tidak mungkin bisa bayar pajak ke tempat itu.

Apalagi kalau tinggalnya di kawasan-kawasan lain ada beberapa orang itu bayar pajak 1 tahun sampai 100 juta, 180 juta 60 juta 40 juta yang angkanya angka fantastis. Jadi Alhamdulillah kita ikhtiarkan perubahan itu. Kita buat peraturan baru, hari ini Alhamdulillah 85 persen rumah di Jakarta sekarang bebas PBB 0 yang bayar hanya tinggal 15 persen.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover