Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memimpin langsung rapat bersama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk membahas program penanganan banjir dalam hal ini proses pembangunan sodetan di sejumlah titik di sungai Ciliwung yang hingga kini masih terkendala pembebasan lahan. Rapat digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat Selasa (25/10/2022).
Salah satu titik sodetan disorot dalam rapat tersebut adalah outlet sodetan di wilayah Bidara Cina, Jakarta Timur, proyek ini memang hingga kini masih terkendala pembebasan lahan warga, lantaran lahan yang hendak dibebaskan itu terdiri atas tiga nama kepemilikan.
"Ada girik, SIPPT, dan HGB. Dari situ yang akan kita gunakan sebagai outlet. Sebagiannya belum tau siapa pemilik sebenarnya dari 3 surat itu sebenarnya siapa yang paling berhak untuk dibayar. Apakah girik, pemegang HGB, atau pemegang SIPPT," kata Kepala Kantor Wilayah BPN Jakarta Dwi Budi Martono usai rapat.
Proyek sodetan yang bersumber dari anggaran Kementerian PUPR ini tak akan bisa berjalan sebelum ada kejelasan terhadap semua status kepemilikan tanah. Sementara, program ini perlu dilakukan dengan segera untuk meminimalisasi dampak banjir dalam menghadapi puncak musim hujan di akhir tahun.
Selain itu, Pj Gubernur Heru Budi juga sudah mendapat mandat secara langsung dari Presiden Joko Widodo untuk segera menuntaskan persoalan banjir dan kemacetan di Jakarta. Heru pun didesak untuk memasukan program penanganan masalah tersebut sebagai prioritas.
Oleh sebab itu, Pemprov DKI bersama BPN DKI Jakarta memutuskan untuk mengambil jalur konsinyasi ke pengadilan. Sehingga dengan menitipkan biaya ganti rugi pembebasan lahan ke pengadilan, proses penggusuran bisa langsung digencarkan dan proyek sodetan bisa berjalan.
"Karena belum diketahui siapa sebenarnya (pemilik lahan), kita tidak bisa, dong, bayar ke salah satu (pemilik surat tanah). Kita akan konsinyasi, sehingga nanti biar dibawa ke pengadilan dan project bisa jalan," ujar Dwi.
"Kalau ada sengketa bisa dikonsinyasi, sehingga tanah sudah bisa dipakai. Mudah-mudahan itu juga bisa mengurangi banjir dengan adanya sodetan itu," sambungnya.