Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menyentil keras loyalis Presiden Joko Widodo sekaligus komisaris independen PT Pelni Dede Budhyarto yang memplesetkan kata khilafah menjadi khilafuck.
Dia mempelestakan kata tersebut dalam sebuah cutan di akun twitternya beberapa waktu lalu saat mengomentari Pilpres 2024, dia menyebut ada calon presiden yang didukung kelompok radikal dan khilafah.
Menurut Cholil Nafis, pernyataan Kang Dede, sapaan Dede Budhyarto menunjukan dirinya memang sangat bernafsu dengan dunia politik, pernyataan yang tak etis ini disebutnya dilakukan Kang Dede hanya ingin mendapatkan atensi dan diberi kekuasaan dari pihak-pihak yang dukung.
“Yang gini orang yang nafsuan politik,” ujar Cholil Nafis, dikutip Populis.id dari Twitter @cholilnafis, Rabu (26/10/2022).
Cholil Nafis mengatakan, soal dukung mendukung calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang seharusnya dilakukan dengan cara-cara yang beradab, tak perlu menyerang kelompok lawan dengan pernyataan yang tak semestinya.
“Politik itu ya bertanding aja secara wajar dan bagaimana bisa mendapat pendukung. Semua orang punya mau dan keinginan asal tak melanggar hukum dan kesopanan yang tanding secara fair aja,”ujar Pria yang juga dosen di Universitas Indonesia itu.
Kang Dede Dituduh Menista Agama
Sekretaris Departemen DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis menyebut Dede Budhyarto menista agama Islam lantaran memplesetkan kata khilafah menjadi khilafuck.
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini benar-benar tak terima dengan plesetan tersebut dan mengaku sangat tersinggung, dia lantas meminta Dede Budhyarto segera meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
“Coba @kangdede78 anda perhatikan baik2 narasi anda ini. Anda bagi saya sudah melakukan penistaan agama dengan memplesetkan kalimat "Khilafah". Saya pribadi tidak terima! Gmn menurut tmn2?? Dan Gimana menurut MUI? cc @cholilnafis. Saya Tunggu Permintaan maaf anda. Jangan Melebar,” kata Hasbil dalam sebuah cuitan di akun twitternya @Hasbil_LBS.