Beredar kabar bahwa ada upaya penjegalan terhadap pencapresan Anies Baswedan.
Disebut ada pihak yang ingin menggemboskan koalisi partai pengusung Anies Baswedan.
Upaya penggembosan itu dilakukan dengan membujuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menarik dukungan terhadap Anies.
Diketahui, PKS tengah berkomunikasi intens dengan Partai NasDem dan Demokrat untuk membangun koalisi kendaraan politik Anies.
Baca Juga: Duet Anies-AHY Sudah Final, Faizal Assegaf: PKS Legowo Makin Matang Berpolitik!
Ketiga partai tersebut bahkan telah membentuk tim kecil yang ditugaskan untuk membahas ihwal koalisi dan pencapresan Anies.
Tim kecil itu sedikitnya sudah dua kali bertemu untuk membahas perihal koalisi. Pertemuan pertama terjadi pada Jumat pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, seorang politikus--yang tak mau disebutkan namanya--mengungkap bahwa PKS ditawari dua kursi menteri oleh Istana agar menarik dukungan untuk Anies.
Namun, menurut politikus itu, PKS menolak mentah-mentah tawaran kursi menteri dari Istana tersebut.
"PKS menolak," kata politikus ini.
Hal serupa juga diungkapkan oleh mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu.
Ia mendapat kabar bahwa ada salah satu pengusaha batu bara yang ditugaskan untuk memberikan dana kepada partai pendukung Anies agar menarik dukungannya.
Baca Juga: AHY Siap Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan? Begini Jawabannya, Nggak Disangka, Ternyata...
"Dan kabar lain juga, bahwa salah satu pengusaha batu bara sudah ditugaskan memberikan dana besar agar menarik dukungan," terang Didu melalui akun Twitternya, Kamis (27/10/2022).
Sementara itu, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid membantah kabar miring partainya ditawari kursi menteri oleh Istana.