Sejumlah pentolan Front Persaudaraan Islam (FPI) yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) mengajak masyarakat mengepung istana kepresidenan di kawasan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat dalam sebuah aksi unjuk rasa yang bakal digelar di pada Jumat 4 November 2022 mendatang.
Baca Juga: Adik Brigadir J Soal Bharada Eliezer: Saya Nggak Bisa Dendam, Kita Harus Memaafkannya
Demonstrasi bertajuk Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 itu merupakan aksi lanjutan dimana kelompok ini sebelumnya sudah tiga kali turun ke jalan menuntut pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), selain itu mereka juga mendesak agar menegakan supremasi hukum.
Dalam aksi lanjutan ini GNPR juga mendesak agar Presiden Joko Widodo segera angkat kaki lantaran dinilai gagal memimpin negara ini.
"Kami akan melakukan Aksi Bela Rakyat ke-4 ini komitmen GNPR untuk membela rakyat,” kata Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad Alatas Kamis (27/10/2022).
Habib Muhammad Alatas menyebut hingga sekarang ini, tuntutan mereka dalam aksi sebelumnya tak dipenuhi Pemerintah, untuk itu dia meminta masyarakat agar bisa datang dalam unjuk rasa lanjutan ini dengan jumlah massa yang jauh lebih besar.
"Setelah GNPR melakukan beberapa kali aksi yaitu Aksi Bela Rakyat satu, dua dan tiga. Akan tetapi tuntutan aksi tidak dipenuhi sehingga Presidium GNPR setelah musyawarah memutuskan untuk mengajak dan mengundang untuk menghadiri Aksi Bela Rakyat ke-4,” jelasnya.
Adapun pentolan tokoh-tokoh yang menginisialisasi aksi unjuk rasa ini adalah Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad Alatas, Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Yusuf Martak, Ketua Umum Persaudaraan 212 (PA 212), KH. Rd. Abdul Qohar, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi Abdullah Hehamahua, dan aktivis Marwan Batubara serta Slamet Ma'arif pentolan PA 212..