Pernyataan kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut Putri Candrawathi ikut menembak putra kliennya bikin geger publik, pernyataan yang disampaikan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu telah dibantah habis-habisan kuasa hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah.
Kekinian Kamaruddin mengklaim semua informasi seputar pembunuhan Brigadir J itu didapatkan dari informannya yang saat ini masih menjadi intelijen aktif. Mereka kata dia ada yang masih bekerja di Polri tetapi ada beberapa yang sudah purnawirawan. Dia menegaskan, para pemberi informasi itu tak ada satupun yang bersedia bersaksi di depan sidang, namun mereka aktif memasok informasi kepada dirinya hingga sekarang ini.
"Pemberi informasi tersebut rata-rata tak mau bersaksi. Masih aktif di institusinya baik intelijen maupun purnawirawan," ucap Kamarudin dalam tayangan dari Kanal Youtube Uya Kuya TV dikutip Jumat, (28/10/2022).
Kamaruddin mengklaim pihaknya sudah bersepakat dengan para intelijen itu untuk bahu mebahu membongkar kasus kematian Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo, untuk itu dia menjamin semua informasi yang didapat adalah akurat.
"Pemberi informasi semuanya akurat," ungkapnya.
Kamaruddin sendiri tak bersedia mengungkap identitas para intelijen tersebut, namun dia memastikan, rata-rata dari mereka adalah perwira di Polri. Salah satunya adalah direktur intelijen bergelar doktor bahkan kapasitasnya sudah internasional.
"Di upacara kemerdekaan kemarin 17 agustusan, dia (intelijen) hadir di undangan khusus. Artinya dia bukan orang sembarangan. Nah ini juga yang memberitahu kepada saya mengenai pergerakan lingkaran Sambo menjual berniaga narkoba. Kalau dianalisis ini saling bertalian," tambahnya.