Adik mendiang Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) Bripda Mahareza Rizky Hutabarat menceritakan kondisi dirinya saat pertama kali mendengar kakaknya tewas tertembak di rumah Dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kabar duka cita itu pertama kali didapatkan Reza dari seorang ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq, Reza diberitahu lewat sambungan telepon pada Jumat (8/7/2022 sekitar pukul 19.00 WIB atau beberapa saat setelah Brigadir J tewas diterjang timah panas.
Kepada Reza, Daden hanya memberitahu kabar tak mengenakan itu tanpa menjelaskan apa penyebabnya. Dalam pembicaraan via sambungan telepon itu Deden memerintahkan Reza agar segera datang Biro Provos Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri malam itu juga.
Tanpa banyak tanya, Reza bergegas Divpropam di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, disana dirinya sempat dilempar dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Sampai pada akhirnya dia bertemu dengan Brigjen Benny Ali yang saat itu menjabat sebagai Karo Provos Divpropam Polri.
Dari sini, Benny menceritakan semua kronologi karangan, bahwa Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan ajudan Ferdy Sambo lantaran melecehkan Putri Candrawathi.
"Terus diceritakan kronologi kenapa beliau meninggal," kata Reza dalam sebuah wawancara di sebuah televisi nasional dikutip Populis.id Sabtu (29/10/2022).
Dihadapan Benny yang pangkatnya jauh lebih mentereng, Reza hanya terdiam mendengar kabar tersebut, dia pun tak berani menanyakan perihal kematian kakaknya itu lebih jauh lagi.
"Saya cuma bisa nangis. Dan ketika dia (Benny Ali) menjelaskan, saya cuma bisa diam. Pikiran kita itu nggak bisa diungkapkan lagilah, sedih iya, nggak percaya juga iya. Berat banget rasanya. Sendirian, nggak ada yang bisa tukar pikiran dengan saya. Berat banget rasanya waktu itu,” tuturnya.
Kepada Benny Ali saat itu, Reza hanya berkata "siap, jenderal"