Mahfud MD: Jika Pancasila Diganti Khilafah, Apa Indonesia Sudah Pasti Bebas dari Kejahatan?

Mahfud MD: Jika Pancasila Diganti Khilafah, Apa Indonesia Sudah Pasti Bebas dari Kejahatan? Kredit Foto: Viva

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) kembali menyinggung ihwal kelompok yang ingin mengganti Pancasila sebagai ideologi Indonesia.

Dalam acara Kongres Forum Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia di Universitas Airlangga pada Minggu kemarin, Mahfud menegaskan bahwa ideologi selain Pancasila belum tentu bagus di bumi Indonesia.

Baca Juga: Ternyata Tokoh PKI, Benarkah Mahfud MD Bongkar Identitas Anies Baswedan?

"Ada yang bilang kayak gini 'pak ini negara pancasilanya sudah gagal pak harus diganti ideologinya', lalu saya tanya ganti dengan apa, lalu dia bilang 'karena ideologi Pancasila sudah gagal, maka kita ganti saja menjadi khilafah', memangnya kalau khilafah sudah pasti bagus? Ndak jawab dia," ujar Mahfud, Minggu (30/10/2022).

Lebih lanjut, dia meminta semua pihak untuk berpikir objektif dalam menyikapi setiap masalah bangsa dan negara.

Baca Juga: ‘Muke Gile!’ Eks Pentolan HTI Sebut BBM Bakal Gratis Kalau Pakai Sistem Khilafah, Terus Produksinya Pakai Apa?

Menurut Mahfud, jika di Indonesia masih terdapat masalah bukan berarti ideologi negaranya yang harus diganti.

Ia pun mencontohkan, di negara berideologi Islam sekalipun masih terdapat kejahatan, tetapi tak lantas mengganti Al Quran sebagai ideologi negaranya.

"Coba liat tuh, ga ada tuh. Apakah di negara islam masih ada kejahatan, kudeta, lalu terjadi macam-macam, lalu Alquran mesti diganti?," tanyanya.

Baca Juga: Astaghfirullah, Komisaris PT Pelni Ganti Ajaran Islam Khilafah Jadi Khilafuck, Petinggi MUI Berang: Nggak Usah Lompat Pager!

"Kan enggak, sama dengan negara pancasila, terjadi korupsi besar-besaran ya kita perbaiki bukan kemudian kita ganti," terang Mahfud.

Tak hanya itu, menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, sebuah kejahatan tidak kenal tempat. Bahkan, di rumah ibadah seperti masjid sekalipun masih ada terjadi kejahatan.

"Karena soal kejahatan pun itu di Masjid banyak, di Gereja juga banyak, sehingga kita harus berfikir rasional, kita sudah bersepakat memilih demokrasi," pungkasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover