Bambang Pacul Ungkap Awal Mula Terbentuk Dewan Kolonel: Dari Kongko-Kongko di Lantai 7 Gedung Nusantara

Bambang Pacul Ungkap Awal Mula Terbentuk Dewan Kolonel: Dari Kongko-Kongko di Lantai 7 Gedung Nusantara Kredit Foto: Instagram/PDIP

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto mengungkap awal mula terbentuknya Dewan Kolonel yang disebut-sebut mendukung Puan Maharani sebagai Capres 2024.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini menjelaskan, Dewan Kolonel terbentuk bermula dari kongko-kongko anggota DPR Fraksi PDIP.

Ia mengatakan, anggota DPR Fraksi PDIP biasa kongko-kongko di Gedung Nusantara DPR, jika tidak ada agenda sidang.

Baca Juga: Bambang Pacul Yakin Kader PDIP Bakal Berpucuk pada Ketua Umum Megawati di Pilpres 2024

"Di lantai 7 Nusantara satu itu ada tempat anggota dewan nongkrong, kalau gak ada rapat pasti makan siang di situ," ujar Bambang Pacul dikutip dari YouTube detikcom, Kamis (3/11/2022).

Menurutnya, hal yang lumrah bagi anggota dewan kongko-kongko jika tak ada agenda rapat. Kongko-kongko itu ditujukan untuk berdiskusi antar anggota DPR. Sebab, Pacul menyebut, anggota DPR saling beradu gagasan karenanya harus banyak berdiskusi.

"Di situ tempat adu pikiran. Setiap hari Jumat Fraksi (PDIP) pada kumpul di situ. Apapun boleh ditanyakan," terangnya.

Baca Juga: Anies vs Ganjar: Ade Armando Sebut Suara Umat Kristen Jadi Penentu Kemenangan

Lebih lanjut Bambang Pacul mengatakan, dari kongko-kongko itulah terbentuk Dewan Kolonel.

Dia menyebut, sebelum Dewan Kolonel terbentuk lebih dulu ada perintah dari Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk Fraksi partai banteng turun ke masyarakat jelang Pemilu 2024.

"Penguatan jelang Pemilu turun ke Dapil-Dapil. Jadi, setiap Mbak Puan turun ke Dapil tertentu, anggota dewan ini ikut menyertai," ucap Bambang Pacul.

Baca Juga: Geger Rumor Jokowi Mau Begal PDIP, Orangnya Mas Ganjar Angkat Bicara, Omongannya Bikin Kaget, Simak!

Menanggapi perintah itu, kata Pacul, anggota dewan kemudian berkomitmen mendukung Puan turun ke masyarakat.

"Ada yang mengatakan, kita bela penuh Mbak Puan, ini kita turun, kita all out lah buat Mbak Puan. Kemudian aspirasi berkembang, supaya gagah berani, maka Pak Johan Budi kita namain aja Dewan Kolonel," terang Pacul.

Baca Juga: Puan Maharani Tak Masalah Ada Dewan Kolonel: Semua Berhak Dukung yang Punya Kabalilitas!

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini pun menegaskan bahwa Dewan Kolonel terbentuk tidak secara formal di atas hitam dan putih alias tertulis.

Diketahui, belakangan Dewan Kolonel diberi sanksi oleh DPP PDIP. Mereka di antaranya Johan Budi, Trimedya Panjaitan, dan Masinton Pasaribu.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover