Samuel Hutabarat selaku ayah Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) menceritakan perdebatannya dengan Hendra Kurniawan pada 9 Juli 2022 lalu.
Pada saat itu, Hendra merupakan kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divisi Profesi dan Keamanan (Divpropam) Polri yang mengantar jenazah Yosua kepada keluarganya di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Baca Juga: Suka Nampak Murung, Kini ART Ferdy Sambo Si Susi Bikin Bharada E Senyum Tipis, Eh... Malah Netizen yang Klepek-klepek Sampe Baper
Samuel yang dihadirkan pada persidangan terhadap Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (2/11), mengungkapkan Hendra datang bersama beberapa polisi, termasuk yang berpakaian sipil.
Menurut Samuel, saat itu Hendra menerobos rumahnya. Selanjutnya, Hendra memberi tahu Samuel bahwa Yosua tewas dalam baku tembak dengan Richard Eliezer alias Bharada E di rumah Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Samuel pun bertanya kepada Hendra tentang pihak yang pertama menembak.
"Saya tanya siapa pertama tembak, Pak?” ujar Samuel menirukan pertanyaannya kepada Hendra yang pada waktu itu masih aktif sebagai polisi berpangkat brigjen.
Baca Juga: Kebongkar Kan! Susi Cabut Pernyataan Soal Anak Keempat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo, Ternyata...
Saat itu, Samuel diberi penjelasan bahwa Bharada E yang menembak Yosua. Pada waktu itu Hendra menyebut Yosua yang menembak Eliezer terlebih dahulu dari jarak sekitar 5-7 meter.
Samuel bertanya lagi kepada Hendra apakah tembakan Yosua ada yang mengenai Eliezer.
Jawaban Hendra ialah ada peluru dari pistol Yosua yang mengenai Eliezer. Sebaliknya, lima tembakan balasan dari Eliezer mengenai Yosua. Hal itu membuat Samuel penasaran.
“Masa, anak saya menembak enggak kena satu pun?” kata Samuel menirukan percakapannya dengan Hendra.
Baca Juga: Kepada Orang Tua Brigadir J, Putri Candrawathi Ngomong Begini: Saya dan Bapak Ferdy Sambo Tidak Sedetik Pun Menginginkan...
Samuel menuturkan Hendra menyebut Yosua dalam kondisi panik dan menggenggam pistol dengan kedua tangannya saat menembak Eliezer. Penjelasan Hendra malah membuat Samuel makin penasaran.
“Saya tanya, mana yang lebih akurat, Pak, tembak dengan dua tangan atau satu tangan?" ujar Samuel menukil pertanyaannya kepada Hendra.
Baca Juga: Ya Allah... Ini Dia Omongan Janggal Brigadir J Sebelum Dibunuh Ferdy Sambo! Sang Kekasih Ungkap...
Samuel menuturkan Hendra menjawab dengan mengutip penjelasan Kasat Reskrim Jakarta Selatan.
"Kasat Reskrim bilang dia (Yosua) menembak dengan keadaan panik dan tidak terarah," tutur Samuel kembali menirukan jawaban Hendra.
Meski demikian, Samuel tak menyerah begitu saja dengan lawan bicaranya.
Pria yang beprofesi sebagai petani itu meyakini ada rekaman televisi bersirkuit tertutup (CCTV) yang memperlihatkan peristiwa berdarah tersebut.
"Saya bilang, kan, ini rumah dinas, lihat saja CCTV-nya,” ucap Samuel kembali mengenang dialognya dengan Hendra.
Baca Juga: Pengakuan Kuat Maruf ke Orang Tua Brigadir J: Demi Allah Saya Tidak Ada Niat...
Menurut Samuel, saat itu Hendra juga didampingi polisi berpangkat kombes.
Perwira menengah Polri itu pula yang menjawab pertanyaan Samuel soal CCTV di rumah Ferdy Sambo.
“Ada kombes sebelah Hendra bilang, ‘Pak, itu memang rumah dinas, tetapi tak ada CCTV. Jadi, tak usahlah kita berdebat’,” ujar Samuel.
Lihat Sumber Artikel di JPNN.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan JPNN.com.