Front Persaudaraan Islam (FPI) dan aliansi hingga kini masih belum menentukan dukungan politik kepada calon presiden 2024 mendatang kendati capres yang mereka dukung pada pemilu lalu yakni Prabowo Subianto sudah mengatakan kembali maju pada Pilpres mendatang.
"Kita dari FPI, PA 212, GNPR belum memutuskan memang dan belum membicarakan untuk mendukung siapa. Jadi sampai sekarang belum, karena memang masih terlalu dini," kata Tokoh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif kepada Populis.id Kamis (03/11/2022).
Slamet menjelaskan bahwa pihaknya mesti banyak mempertimbangkan banyak hal sebelum memberikan sikap politik. Termasuk akan menggelar ijtima' ulama untuk menentukan sikap tersebut.
"Kita harus banyak melihat dan mempertimbangkan termasuk partai pengusung dan siapa pasangannya. Dan yang sedang kita siapkan adalah untuk musyawarah atau itjtima ulama dengan ulama se Indonesia, yang sedang kita persiapkan itu dulu," tuturnya.
Ia mengungkapkan belum ada waktu pasti kapan ijtima ulama ini digelar. Termasuk juga soal waktu, apakah akan digelar di Sentul Bogor atau tidak, dirinya belum bisa memastikan.
"Belum ada waktunya tapi insyaallah di 2023. ya bisa awal bisa mundur lah. Tempatnya juga belum (ditentukan.red) kita sedang cari, kita sedang konsolidasi ke daerah-daerah dulu," terangnya.
Apakah kelompoknya akan memberikan dukungan kepada pasangan calon tertentu, Slamet mengatakan bisa iya atau tidak. Sebab, massa 212 akan melakukan evaluasi juga terhadap Pilpres 2019 lalu. Dimana ketika itu mereka memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi.
"Dukungan nanti tergantung hasil dari musyawarah ulama itu, pastinya kan dari pengalaman 2019 kita juga jadikan acuan tentang sikap kita kedepan," pungkasnya.